TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kunjungan Duta Besar Qatar untuk Republik Indonesia, Ahmed bin Jassim Mohammed Ali Al-Hamar diterima oleh Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto menerima di ruang kerjanya Gedung Nusantara III, Senayan,Jakarta, Kamis (5/10/2016).
Kedua belah pihak berdiskusi tentang dua tema besar, yaitu peningkatan kerja sama perdagangan dan pendidikan antara kedua negara.
Selaku Wakil Ketua DPR Korinbang, ia mengakui Qatar memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan.
"Negara yang menjanjikan kalau kita melakukan kerjasama di bidang ekonomi. Negara ini punya kemampuan ekonomi yang tinggi, sehingga sudah layaklah kita bekerjasama dengan negara tersebut," ujar Agus.
Terkait dengan batuan pendidikan, menurut Agus, Qatar banyak menyumbangkan dana pendidikan ke pesantren-pesantren yang ada di Indonesia.
Dia mengapresiasi perhatian Qatar pada peningkatan pendidikan di Indonesia.
"Saya juga ucapkan terimakasih, karena Qatar ini paling banyak memberikan bantuan-bantuan pendidikan ke pesantren-pesantren, beasiswa-beasiswa. Dia sangat perhatian masalah pendidikan," papar Agus.
Memperdalam pembicaraan dalam sektor ekonomi dan bisnis, Agus menyinggung posisi Indosat, perusahaan asal Indonesia yang dulu pernah dibeli Singapura dan saat ini sudah dimiliki Qatar. Dia mengharapkan kalau kondisi ekonomi Indonesia sudah cukup baik, Indosat bisa dibeli kembali.
"Namun kan perusahaan itu baru saja dibeli dari Singapura, sehingga biarlah berkembang di sana, dengan tenaga-tenaganya dari orang Indonesia. Mudah-mudahan kalau ekonomi kita membaik kita bisa buy back, itu yang saya sampaikan," harap Agus.
Berkenaan dengan penyediaan lapangan pekerjaan bagi warga Indonesia, Agus meminta supaya ke depan bukan lagi pembantu rumah tangga (PRT), tapi lapangan pekerjaan yang bersifat formal.
Tentu hal ini dibarengi dengan mempersiapkan tenaga kerja yang terdidik. "Tenaga kerja sudah banyak tapi kan yang PRT. Saya meminta jangan PRT, harus kita tingkatkan pada sektor yang lebih formal," pinta Agus.
Menanggapi beberapa hal tersebut Dubes Qatar mengatakan sudah mempersiapkan ribuan lapangan pekerjaan khusus untuk Indonesia, selain itu juga mengharapkan agar Indonesia mampu memberikan jaminan investasi kepadanya. Baik jaminan kepastian hukum dan ketersediaan infrastruktur yang ada di Indonesia.
"Saya ditugaskan untuk mempererat hubungan Indonesia dengan Qatar. Investasi Qatar ke Indonesia untuk mempererat hubungan kedua negara. Namun investasi juga harus didukung dengan hukum yang berlaku di lapangan," ujar Ahmed.
Menyambut harapan Dubes Qatar, Agus mengatakan bahwa saat ini Indonesia sudah memiliki Undang-Undang Jaminan Investasi, dulu dirumuskan di Komisi VI DPR, yang kebetulan saat itu dia sangat terlibat dalam pengesahannya, karena dia merupakan Ketua Pansus UU tersebut.
"Tadi saya sampaikan kita ini sudah punya undang-undang jaminan investasi. Undang-undang ini sangat bagus, memberikan keberpihakan kepada seluruh orang, baik investor asing dan dalam negeri mempunyai perlakukan yang sama," jelas Agus.
Selain itu dalam pelayanannya pun sudah diberlakukan izin satu pintu, menurut Agus, undang-undang ini menjamin investor-investor yang ada di Indonesia. Adapun kesiapan infrastruktur Indonesia, Agus menjelaskan bahwa saat ini Presiden Joko Widodo sedang giat-giatnya membangun infrastruktur, sehingga dua komponen, kepastian hukum dan kesiapan infrastruktur bisa diwujudkan. (Pemberitaan DPR RI)