TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI, Ade Komarudin akan mempertanyakan Bank Indonesia (BI) terkait gambar Palu dan Arit yang ada di Logo BI uang seratus ribu rupiah cetakan 2014.
“Meskipun saya belum melihat secara langsung wujud gambar palu dan arit tersebut, namun kalau memang benar ada dan terlihat jelas gambar tersebut, maka saya meminta BI untuk segera mencabut uang tersebut dari peredaran. Dan saya juga akan meminta Komisi 11 untuk mempertanyakannya ke BI,”ungkap Akom saat ditemui Parlementaria di Setu, Bekasi Jawa Barat, Selasa (14/11/2016).
Ditambahkan Politisi dari Fraksi Partai Golkar ini, bahwa hal ini sangat sensitive. Urusan komunisme sama dengan urusan agama. Jadi tidak ada alasan untuk tetap membiarkan gambar itu ada.
“BI jangan main-main. Ini sebuah kecerobohan BI. Yang begini sensitive. Urusan komunisme sama dengan urusan agama. Palu arit kan simbol komunis. Komunis itu kan tidak punya agama. Jadi saya minta uang yang sudah tercetak itu dicabut dari peredaran. NKRI harga mati,” tegasnya.
Seperti yang dikutip dari berbagai media massa, Kepala Divisi Penanggulangan Uang Palsu BI, Hasiholan Siahaan membantah ada ornamen palu-arit yang identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) itu.
Dikatakannya bahwa tidak ada kesengajaan pencetakan logo palu-arit dalam setiap uang yang diterbitkan BI.
Logo yang dianggap sebagai logo palu-arit itu, kata dia, merupakan bagian dari pengamanan yang disebut rectoverso. Rectoverso adalah gambar saling isi jika uang diterawang ke cahaya.
Metode rectoverso ini juga digunakan oleh beberapa Negara lainnya,”ujar Hasiholan melalui keterangan tertulisnya, Ahad, 13 November 2016. (Pemberitaan DPR RI)