TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Tahun ini Inter-Parliamentary Union (IPU) kembali menghelat Pertemuan Ketua-Ketua Parlemen negara anggota G20 untuk ke-6 kalinya di Tokyo. IPU merupakan organisasi yang menghimpun parlemen-parlemen negara sedunia untuk melakukan dialog atas isu-isu terkini yang menjadi tantangan bersama.
Pertemuan yang merupakan kerjasama IPU dan Parlemen Jepang ini dilaksanakan di tengah perlambatan ekonomi dunia akibat perang dagang. Pertemuan yang dihadiri 18 negara dan 2 Organisasi Internasional (Parlemen Uni Eropa dan IPU) melakukan pertemuan dialog untuk mencari kesepahaman dalam menyikapi pelemahan sistem perdagangan multilateral.
Tiga isu yang menjadi fokus bahasan tahun ini adalah sistem perdagangan yang berkeadilan, inovasi teknologi yang berpusat pada manusia dan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDGs)
Baca: Fadli Zon Dilantik Sebagai Ketua BKSAP
Ketua DPR RI, Puan Maharani, yang memimpin delegasi Indonesia ke Pertemuan ini menyampaikan bahwa perdagangan antar negara selayaknya harus selalu berpegang pada kepentingan rakyat dan bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
Parlemen dapat berperan dalam meningkatkan perdagangan inklusif terutama dalam hal akses dan partisipasi UMKM dalam global value chain, serta peningkatan peran wirausaha perempuan dalam perdagangan.
Kesepakatan–kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan parlemen–parlemen negara G 20 harus sejalan dengan kesepakatan di level eksekutif. Puan Maharani didampingi Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel (Wakil DPR RI/Korinbang), dan Anggota DPR RI, Dolfie O.F.P. (F-PDIP).
Baca: Angkutan Laut Harus Direformasi
Dalam sidang P-20 ini Ketua DPR RI salah satu menjadi Keynote Speaker di Sesi 3 dan menyampaikan berbagai upaya nasional untuk akselerasi capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, terutama dukungan bagi sarana implementasi yang efektif dari sisi pendanaan. Indonesia telah melakukan berbagai upaya inovasi pembiayaan pembangunan.
TPB merupakan agenda yang membutuhkan komitmen multistakeholders yang kuat. Komitmen tersebut harus juga diikuti dengan upaya membangun tata kelola dunia yang dapat meningkatkan kapasitas politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang seimbang, sehingga setiap negara memiliki derajat kemajuan yang setara.
Baca: Pejabat Baru Setjen dan Badan Keahlian DPR Diminta Cepat Beradaptasi
Di sesi 2, sidang membahas juga mengenai inovasi dan pemanfaatan teknologi. Salah satu poin yang mendapatkan perhatian delegasi adalah pemanfaatan teknologi selayaknya dibarengi dengan pengembangan SDM.
Di sela-sela sidang, Ketua DPR RI melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Australia (Majelis Tinggi dan Majelis Rendah) dan Ketua Parlemen Korea Selatan. Pertemuan membahas berbagai peluang kerjasama antar parlemen.
Ketua-ketua parlemen menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Puan Maharani sebagai Ketua Parlemen perempuan pertama Indonesia. Hal ini tidak hanya merefleksikan kemajuan kesetaraan gender tetapi juga kemajuan demokrasi. (*)