TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen mengatakan dana besar dari pemerintah untuk program Kartu Prakerja harus dapat mendorong kreativitas para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang ke desanya di tanah air.
Ia menilai, sebagian dari TKI yang pulang ke tanah air memiliki keahlian, dana simpanan dan jaringan. Hal itu harus didorong agar dapat dikembangkan ketika mereka pulang ke desanya.
Baca: Tribun Jogja bersama Cardinal Bagikan Bantuan 500 Masker Kain untuk Pekerja Migran di Yogyakarta
"Pemerintah melalui kementerian dan instansi terkait, harus mendorong agar PMI yang pulang ke tanah air memanfaatkan kreatifitas untuk memberi nilai lebih di desa masing-masing. Dengan demikian, para PMI dan pekerja migran dapat meningkatkan dinamika desa, bukan hanya bertahan hidup di desanya," ungkapnya melalui siaran pers yang dimuat laman dpr.go.id, Kamis (14/5/2020).
Baca: TNI AL Amankan 124 Pekerja Migran Indonesia Ilegal di Kabupaten Labuhan Batu Utara
Menurut Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu, penggunaan kartu prakerja merupakan hak dari semua warga negara, tidak terkecuali para PMI. "Jadi, mereka pun harus mendapat hak yang sama, dengan kemudahan akses Kartu Prakerja. Mereka juga membutuhkan bantuan, tapi memang harus sesuai prosedur," katanya.
Ia memaparkan, gelombang besar kepulangan ribuan PMI dari beberapa negara sudah diprediksi sebelumnya. Mengingat banyak PMI yang tidak bisa bekerja di beberapa negara karena Covid-19. "Mereka kesulitan akses bahan pangan dan keuangan. Sehingga opsi kembali ke tanah air merupakan pilihan terakhir yang rasional," ujarnya.
Baca: Menaker Ida Imbau Para Pekerja Migran Indonesia Jangan Mudik Dulu
Menurut Nabil, pemerintah telah bekerja keras dengan melakukan rapid test di bandara dan pelabuhan yang menjadi titik masuk kepulangan para TKI. Pemerintah juga menyiapkan aplikasi #PeduliLindungi untuk memantau perkembangan kesehatan masing-masing PMI yang baru pulang dari luar negeri. (*)