News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komisi VIII: Pemenuhan Fasilitas Penyandang Disabilitas, Wujud Kehadiran Negara

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ace Hasan Syadzily di sela-sela acara penyerahan bantuan kebutuhan spesifik bagi anak, lansia dan penyandang disabilitas, di Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mengajak anak-anak penyandang disabilitas untuk tidak rendah diri dalam pergaulan, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah. Negara pun harus hadir memberikan pelayanan bagi penyandang disabilitas.

Hal itu disampaikan Ace di sela-sela acara penyerahan bantuan kebutuhan spesifik bagi anak, lansia dan penyandang disabilitas, di Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020).

Politisi Fraksi Partai Golkar itu menyebut bahwa DPR RI dan Pemerintah sangat memperhatikan fasilitas publik bagi penyandang disabilitas.

Baca: Komisi XI Nilai Program PEN Lindungi Kemampuan Ekonomi Pelaku Usaha

“Adek-adek dan anak-anak disabilitas jangan minder. Kita tercatat sebagai negara yang menghormati kelompok disabilitas. Saya tadi turun ke sini, lihat jalan turun ada yang tangga ada yang jalan biasa. Itu artinya ramah terhadap disabilitas,” nilai legislator dapil Jawa Barat II itu.

Sementara itu, Kepala Bagian Hukum, Kepegawaian dan Umum, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Indrawati mengungkapkan bahwa kementeriannya akan memberikan layanan khusus bagi perempuan dan anak yang mengalami kekerasan.

Baca: Pimpinan Komisi X DPR Usul Anggaran POP Dialihkan untuk Pengadaan Hotspot Internet Gratis

“Kita nanti ada layanan terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak di setiap kabupaten,” kata Indrawati.

Menurut Indrawati, perlindungan terhadap perempuan dan anak akan terus ditingkatkan karena tingkat kekerasan terhadap keduanya masih tinggi. "Perempuan dan anak ini penting bagi negara. Nanti akan jadi pengganti kita. Kita melindungi perempuan dan anak karena riskan terhadap kekerasan,” ujarnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini