TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menilai aksi teror yang terjadi di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) pada Rabu (31/3) sore merupakan simbol deklarasi atau tantangan terbuka para terduga teroris terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sahroni menyatakan, kejadian tersebut sudah tidak bisa dianggap remeh, karena jelas para teroris ini tidak main-main dalam melakukan aksinya yang menyerang langsung Mabes Polri.
Baca juga: Buntut Teror di Mabes Polri: Petugas Keamanan Markas Diperiksa, Apabila Ada Kelalaian akan Ditindak
Dalam keterangan resminya yang diterima Parlementaria, Kamis (1/4/2021), politisi Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) tersebut meminta kepolisian dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) segera mengungkap, menelusuri, dan memusnahkan jaringan teroris di Indonesia sampai ke akar-akarnya.
"Melihat peristiwa hari ini dan beberapa kejadian ke belakang, jelas ini adalah simbol tantangan dan perang terbuka teroris untuk NKRI. Saya minta Polri dan BNPT segera membasmi secara tuntas jaringan teroris ini sampai sel-sel terkecil, aliansinya dan siapapun pendukungnya," ujar Sahroni menegaskan, seraya meminta seluruh rakyat Indonesia bersatu padu dengan segenap kekuatan untuk mendukung penuh Polri dalam membasmi teroris.
Baca juga: 2 Aksi Teror dalam Sepekan, Kosgoro 57: Masalah Terorisme di Indonesia Tak Sederhana
Seperti diketahui, seorang wanita terduga teroris menyerang Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021) sore. Sosok terduga teroris itu terlihat membawa bungkusan berwarna coklat sembari terlihat mengangkat tangan dan menodongkan sesuatu ke arah petugas.
Tak lama, pihak kepolisian bertindak sigap dengan melumpuhkan satu terduga teroris yang masuk ke Mabes Polri tersebut. (*)