TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi V DPR RI Bambang Hermanto mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk dapat mengoptimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Bandara Kertajati diharapkannya mampu menjadi pendorong laju ekonomi di wilayah Jawa Barat khususnya dalam bidang pariwisata, yang memang banyak menyumbang pertumbuhan ekonomi di sana.
Hal tersebut diungkapkan Bambang Hermanto ketika melakukan Kunjungan Reses perorangan ke Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat (6/8/2021). Ia menyatakan, Bandara Kertajati memiliki lokasi strategis yang menghubungkan beberapa kota besar di Jawa Barat termasuk dapilnya yang meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu, serta menjadi penyangga Bandara Soekarno Hatta.
"Secara politik Majalengka sebenarnya bukan merupakan wilayah konstituen saya, namun Bandara Kertajati ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Indramayu, yang saya yakin bahwa perkembangan yang terjadi di Bandara Kertajati akan berdampak pada kemajuan Indramayu sebagai daerah penyangga. Saya memahami betul potensi yang dimiliki Kertajati,” ujar Bambang.
Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, bandara yang dibangun dengan nilai fantastis ini, akan sangat sayang jika tidak dimaksimalkan potensinya. Untuk itu ia juga meminta pemerintah bisa melakukan percepatan pembangunan Tol cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan), sehingga potensi Kertajati dapat segera direalisasikan dan dirasakan manfaatnya.
Bambang menilai, jika Bandara Kertajati bisa dimaksimalkan sebagai hub logistik, tidak menutup kemungkinan bisa menjadi salah satu Bandara Cargo Logistik yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha UMKM lokal. Khususnya seperti ekspor mangga gincu Indramayu, itu sudah ada yang ekspor ke luar negeri.
“Dengan adanya Bandara ini sebagai bandara kargo logistik, bisa menjadi alternatif baru untuk melakukan ekspor mangga gincu tersebut tanpa terlalu Jauh ke Soekarno-Hatta. Bandara digunakan untuk menghubungkan masyarakat dari pusat kota ke daerah-daerah. Hebatnya, Bandara Kertajati ini sudah ada dalam daerah sehingga dekat dengan sumber usaha lokal,” jelas legislator dapil Jawa Barat VIII itu.
Menurut Direktur Utama BIJB Salahudin Rafi, bisnis MRO merupakan salah satu bidang usaha kebandaraan yang tidak bisa dilakukan di Bandara Husein Sastranegara Bandung dan di Indonesia pada umumnya, sehingga sangat potensial sebagai pengembangan MRO pesawat militer dan pesawat komersil sipil.
“Pengembangan lainnya Kertajati diharapkan bisa menjadi Heli-Port Indonesia. Dengan moda transportasi yang terintegrasi khususnya darat yang nantinya kereta cepat Jakarta-Surabaya akan melewati bandara Kertajati sehingga akan sangat potensial. Diharapkan dengan selesainya semua jalur tol yang mengarah ke Kertajati, di tahun 2023 diharapkan Kertajati bisa menjadi salah satu Bandara strategis,” tandasnya.