TRIBUNNEWS.COM - Komisi X DPR RI mengapresiasi penuh capaian laporan keuangan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI yang meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK. Capaian ini sudah lima tahun berturut-turut.
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menyampaikan hal ini saat memimpin rapat dengan Kepala Perpusnas di DPR, Kamis (26/8/2021). Tidak hanya itu, daya serap anggaran Perpusnas pada 2020 juga sangat tinggi hingga mencapai 96,62 persen.
"Komisi X mengucapkan selamat atas kemampuan Perpusnas mempertahankan opini laporan keuangan negara dengan predikat WTP dari BPK selama lima tahun berturut-turut dari 2016-2020," ucap Huda. Pagu APBN 2020 untuk Perpusnas Rp454.777.211.000. Sementara daya serapnya mencapai Rp439.339.016.449.
Sementara itu untuk RAPBN 2022, anggaran Perpusnas mencapai Rp2.639.802.038.000. Sebelumnya pada pembahasan anggaran kementerian/lembaga, Perpusnas mendapat alokasi anggaran sebesar Rp1.669.280.749.000. Dikatakan Huda, walau dalam keadaan sulit, Perpusnas harus meyakinkan Kemenkeu untuk menaikan anggaran dengan pertimbangkan paradigma baru.
Paradigma baru itu adalah program literasi dan numerasi dengan memaksimalkan perpustakaan digital dan atau perpustakaan online, serta perpustakaan keliling untuk penguatan literasi masyarakat di tengah pandemi.
"Komisi X DPR RI mendorong untuk menyiapkan program dan kegiatan pada RAPBN 2022 untuk mendukung layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, wahana intelektual, dan budaya bangsa. Memperbesar akses buku di daerah terutama daerah 3T yang dibutuhkan saat new normal," harap politisi PKB itu.(*)