News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Parlemen

Tingkatkan Minat Baca Masyarakat, Komisi X Berharap Daerah Kembangkan Pojok Baca

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pengunjung saat membaca buku di rak buku Bookhive yang terdapat di kawasan Taman Situ Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/4/2021). Masyarakat umum bisa meminjam dan menyumbangkan buku di rak terbuka tersebut dan diharapkan bisa memberikan ruang dan menumbuhkan minat baca warga Ibu Kota. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan mengharapkan kepada pemerintah kabupaten/kota dapat membuat pojok baca yang berada di pedesaan untuk meningkatkan minat baca di masyarakat. Pembangunan tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan anggaran pembangunan desa. Dimana, pada periode saat ini anggaran yang dikucurkan pemerintah lebih banyak untuk pembangunan di pedesaan.

Demikian diungkapkan Sofyan usai mengikui pertemuan Komisi X DPR RI dengan Staf Ahli Gubernur Sumut Bidang Ekonomi Keuangan Pengembangan Aset SDA Agus Tripriyono, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumut Halen Purba, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumut Dwi Enda Purwanti, pustakawan, komunitas literasi, organisasi profesi perpustakaan di Kantor Gubernur Sumut, Medan, Jumat (24/9/2021).

Menurut Sofyan, pembangunan tidak hanya infrastruktur, tetapi juga pembangunan berupa pojok-pojok baca yang bisa dikembangkan lebih banyak di daerah pedesaan. "Saya mengharapkan dengan adanya pembangunan pojok baca di pedesaan, keinginan masyarakat yang gemar membaca bisa lebih ditingkatkan, karena sudah mendapatkan kemudahan dalam mencari bahan atau referensi buku bacaan yang diinginkan,” jelasnya.

Di sisi lain, politisi PDI-Perjuangan tersebut mengusulkan pengembangan e-book atau buku digital untuk membaca, sehingga para penulis tidak lagi menuangkan tulisannya dalam bentuk buku yang harus dicetak, akan tetapi bisa dituangkan ke dalam bentuk buku digital. "Saya rasa zaman sekarang masyarakat sudah banyak memiliki alat komunikasi yang canggih berupa smartphone yang bisa dengan mudah kapan saja mengakses bacan-bacaan yang diinginkan,” kata Sofyan lebih lanjut.

Selain bisa menekan anggaran untuk bahan dasar buku, pengembangan e-book atau buku digital juga ramah lingkungan. Di situasi pandemi Covid-19, memaksa semua pihak untuk bisa mengembangkan ke era digitalisasi, baik bahan bacaan perpustakaan ataupun hal lainnya. Untuk itu perlu adanya dukungan dari pemerintah daerah termasuk Pemerintah Provinsi Sumut untuk menyiapkan perangkat yang bisa memfasilitasi. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini