TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani mendorong pemerintah memastikan hewan kurban yang didistribusikan untuk perayaan Iduladha 2023 semua dalam kondisi sehat.
Ia mengimbau pemerintah untuk memperbanyak distribusi vaksin bagi hewan kurban agar terhindar dari virus lato-lato atau Lumpy Skin Disease (LSD).
Apalagi, lanjut Puan, permintaan hewan kurban seperti sapi dan kambing tengah meningkat drastis menjelang perayaan Hari Raya Iduladha 2023.
“Kami mendorong pemerintah untuk dapat mengambil tindak yang lebih proaktif untuk memastikan perlindungan yang kuat terhadap hewan kurban pada perayaan Iduladha 2023,” ungkap Puan, dikutip dari keterangan persnya, Kamis (22/6/2023).
Untuk diketahui, sebagai salah satu daerah penyuplai hewan kurban, di Provinsi Banten terdapat 332 ekor hewan yang terinfeksi virus LSD. Lalu di Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) juga terdapat 250 ekor sapi kurban yang juga terjangkit virus tersebut.
Selain itu, di Kabupaten Ciamis, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), juga ditemukan hewan kurban yang terinfeksi virus LSD, yakni sebanyak 103 hewan terjangkit virus yang berasal dari serangga vektor, seperti nyamuk dan kutu.
Maka itu, Puan meminta pemerintah untuk memperbanyak pendistribusian vaksin ke peternakan agar dapat meminimalisir penyebaran virus pada hewan kurban. Dengan demikian, hewan kurban yang dijual lebih sehat untuk dikonsumsi.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini pun menyoroti permintaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung yang mengaku kekurangan 400.000 - 500.000 vaksin LSD.
Oleh karena itu, Puan mendorong pemerintah untuk segera memberikan bantuan bagi beberapa pemerintah daerah yang kekurangan stok vaksin.
“Jangan sampai karena kurangnya vaksin akan berdampak terhadap pasokan hewan kurban. Jadi, pemerintah pusat perlu untuk mengakomodir kebutuhan di daerah,” ujarnya.
Mantan Menko PMK itu meminta pemerintah daerah untuk lebih memperketat pengawasan terhadap penjualan hewan kurban. Dengan begitu, tidak akan ada hewan kurban yang terjangkit virus beredar di masyarakat.
“Pemerintah harus bisa memastikan semua hewan kurban yang dijual dalam kondisi sehat. Pemerintah daerah melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga harus mengintensifkan pemeriksaan hewan di kandang peternak atau lapak-lapak penjual hewan kurban,” paparnya.
Meski LSD tidak menular ke manusia, lanjut Puan, tapi daging ternak yang terinfeksi virus tersebut tidak layak untuk dikonsumsi karena mengalami kekurangan nutrisi protein.
Oleh karenanya, ia meminta pemerintah untuk mengantisipasi adanya hewan kurban yang terinfeksi virus namun berhasil lolos untuk dijual di pasaran.