TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mendesak Kementerian Agama (Kemenag) dan jajarannya untuk menyiapkan mobil golf (golf car).
Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Kang Ace ini juga meminta untuk disiapkan kursi roda yang memadai untuk memenuhi kebutuhan jemaah haji lansia yang jumlahnya mencapai 30 persen dari total kuota keseluruhan jemaah haji. Hal itu dilakukan dalam rangka mempersiapkan jelang ibadah Wukuf di Arafah esok hari.
“Yang menjadi perhatian adalah karena tempatnya masih cukup jauh dari Mina ke Jamarat (tempat lempar jumroh). Oleh karena itu, kami mendesak Kemenag untuk menyediakan semacam golf car,” ujar Kang Ace dalam keterangan persnya, Senin (26/6/2023).
“Pak Nur Arifin yang bilang ke saya sendiri, kalau ada 20 golf car yang telah disiapkan. Namun, saya tidak tahu apakah sekarang (jumlahnya) ada 40. Alhamdulillah kalau memang sudah ditambahkan. Jadi, lebih banyak lebih bagus, karena sangat membantu,” tambah Kang Ace.
Hal itu diungkapkan Kang Ace saat Rapat Kerja antara Timwas Haji DPR dengan Kementerian Agama (Kemenag) RI di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (25/6/2023).
Politisi Partai Golkar ini juga menyinggung masalah ketersediaan kursi roda. Menurutnya kursi roda harus tetap standby. Bahkan, jika memungkinkan, bisa sebanyak-banyaknya dipersiapkan di sana untuk mengantisipasi jumlah jemaah lansia yang membutuhkan.
Adapun soal pengalaman bagaimana mengatur tentang aliran pergerakan orang, ia meyakini hal itu sesuatu yang sudah biasa dilakukan di tiap tahun penyelenggaraan ibadah Haji.
"Cuma yang kami ingin pastikan juga adalah soal minimal setiap 1 km ada semacam posko-posko untuk menunjukan arah Jamarat agar para jamaah tidak tersesat. Karena bagi kami saja yang beberapa kali dari Al Mu'ashir ke Jamarat kadang-kadang suka tersesat. Dan karena itu saya kira harus dipastikan, termasuk disediakan di setiap posko-posko tersebut adalah air minum bagi para jamaah," ucap politisi kelahiran Pandeglang ini.
Selain itu, tentu yang paling utama juga menurut Kang Ace adalah soal Tarwiyah. Menurutnya, memang Kemenag tidak memfasilitasi bagi jemaah haji yang ingin melakukan Tarwiyah.
Namun, jika ada jemaah haji yang esok hari sudah mulai bergerak, ia menegaskan jajaran Kemenag untuk tetap memfasilitasi dengan cara memberikan pelayanan. Tanpa perlu diimbau untuk tidak melakukannya.
"Tetapi kalau ada yang mau melakukan Tarwiyah, saya kira penting sekali untuk diberikan fasilitas terutama di Arafahnya. Ini supaya tidak menimbulkan ada hal-hal, karena tadi laporan dari Gus Menteri, saya tadinya mengira (ada) 133 (orang) yang meninggal, tapi sekarang sudah 144 (orang yang meninggal. Artinya bahwa grafiknya biasanya akan lebih naik pada saat Armuzna," pungkas Legislator Dapil Jawa Barat II.
Diketahui, Tarwiyah adalah nama salah satu hari pada bulan Zulhijah. Kata Tarwiyah diambil dari kata riwayah (riwayat) karena pada hari itu sang imam meriwayatkan tata cara ibadah haji.
Ada juga yang mengatakan bahwa Tarwiyah berasal dari kata irtiwa (meminum air hingga puas), karena pada hari itu orang-orang meminum air hingga puas dan membawanya untuk bekal di Mina.