News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

eSports

Manchester City Belum Ada Obatnya & Potensi Kejutan Poin FPL Gameweek 23

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Manchester City dari Belgia Kevin De Bruyne (2R) dikerumuni oleh rekan setimnya setelah mencetak gol pembuka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Chelsea di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 15 Januari 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Laju Manchester City semakin tak terbantahkan setelah berhasil mengemas 12 kemenangan beruntun usai mengalahkan Chelsea pada pekan 22.

Keberhasilan mengalahkan Chelsea pada laga sebelumnya membuat Manchester City makin kokoh di pucuk klasemen.

Manchester City sejauh ini masih memimpin klasemen dengan keunggulan 11 poin dari Liverpool selaku pesaing terdekatnya.

Performa Manchester City pun seakan belum ada obatnya lantaran kekalahan terakhir yang mereka terima sudah terjadi sejak pekan 10 lalu.

Gelandang Manchester City dari Belgia Kevin De Bruyne (2R) dikerumuni oleh rekan setimnya setelah mencetak gol pembuka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Chelsea di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 15 Januari 2022. (OLI SCARFF / AFP)

Kala itu, Manchester City secara tak terduga dikalahkan Crystal Palace dengan skor dua gol tanpa balas di depan pendukungnya sendiri.

Sementara itu, berbagai laga tunda yang diputuskan secara mendadak serta mulai maraknya penggunaan chip berpotensi menciptakan poin kejutan pada FPL Gameweek 23.

Belum kembalinya Mohamed Salah sepertinya juga akan membuat poin FPL semakin menarik pada gameweek 23, akhir pekan ini.

Alhasil para manajer FPL punya potensi untuk bisa mendongkrak poin dan overall ranking selama mereka tepat dalam hal transfer pemain maupun pemilihan kapten.

Ledakan Performa Manchester City, The Citizens Belum Ada Obatnya

Kemenangan yang diraih Manchester City saat bertemu Chelsea seakan menjadi sinyal superioritas The Citizens pada periode saat ini.

Raihan tiga poin tersebut semakin memperlebar jarak poin Manchester City dengan para rival terdekatnya di tangga klasemen.

Dengan menyisakan 16 laga lagi, jarak 11 poin yang dimiliki Manchester City sebenarnya masih berpotensi untuk dikejar.

Hal ini mengingat kompetisi Liga Inggris kerap kali menciptakan momen kejutan tak terduga setiap musimnya.

Penjaga gawang Chelsea asal Spanyol Kepa Arrizabalaga (2L), menyelamatkan tembakan dari gelandang Manchester City asal Inggris Jack Grealish (kiri) selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Chelsea di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 15 Januari 2022. (OLI SCARFF / AFP)

Hanya saja memang ketika Manchester City sudah berada di puncak performa mereka, laju The Citizens sering kali sulit dihentikan.

Sebagaimana musim lalu ketika Manchester City mampu memimpin klasemen pada pertengahan musim hingga juara kompetisi.

Hal itu berpotensi bisa terulang pada musim ini jika para pesaing terdekat Manchester City tidak menghentikan laju impresif mereka.

Para rival Manchester City seakan tengah diwajibkan untuk mencari obat penawar untuk bisa menghentikan laju tim asuhan Pep Guardiola tersebut.

Menarik untuk melihat tim mana yang bisa menghancurkan performa menawan Manchester City pada pekan-pekan mendatang.

Potensi Kejutan Poin Gameweek 23, Chelsea Mulai Usang, City & Villa Masuk Radar

Performa menurun secara tak terduga diperlihatkan Chelsea sejak bulan lalu dimana mereka sulit meraih hasil yang konsisten.

Terbaru, Chelsea hanya mampu bermain imbang melawan Brighton dengan skor 1-1.

Aset pemain FPL seperti Mason Mount, Antonio Rudiger, Marco Alonso, dan Romelu Lukaku tampil mengecewakan lantaran minim poin.

Hasil imbang tersebut secara tidak langsung menjadi raihan satu poin keempat beruntun yang diraih oleh Chelsea.

Bahkan, Chelsea hanya mampu mendulang satu kemenangan dalam tujuh laga terakhirnya di Liga Inggris.

Striker Chelsea Belgia Romelu Lukaku (kiri) bersaing dengan bek Brighton Inggris Dan Burn (kanan) selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Brighton and Hove Albion dan Chelsea di American Express Community Stadium di Brighton, Inggris selatan pada 18 Januari 2022. Glyn KIRK / AFP (Glyn KIRK / AFP)

Aset pemain Chelsea yang pada awal musim sempat diandalkan oleh para manajer FPL pun semakin banyak ditinggalkan.

Dalam pantauan Tribunnews, aset Lukaku menjadi pemain yang paling banyak dijual oleh manajer FPL hingga gameweek 22.

Sementara khusus pada gameweek 22, aset Reece James dan Mason Mount masuk dalam lima besar penjualan terbanyak.

Melempemnya performa Chelsea seakan menjadi sinyal bahwa aset pemain FPL The Blues sudah mulai ditinggalkan para manajer FPL.

Gelandang Aston Villa asal Brasil Philippe Coutinho (kanan) merayakan setelah mencetak gol kedua mereka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Aston Villa dan Manchester Utd di Villa Park di Birmingham, Inggris tengah pada 15 Januari 2022. (Lindsey Parnaby / AFP)

Sementara itu, aset Manchester City dan Aston Villa layak dipantau manajer FPL mengingat jadwal potensial dua tim tersebut.

Sebagaimana misal Manchester City yang menghadapi tiga laga mudah kedepannya mulai Southampton, Brentford dan Norwich City.

Aston Villa juga punya jadwal meriah melawan Everton, Leeds United, Newcastle United, dan Watford.

Berkaca dari berbagai kemungkinan laga tunda diiringi maraknya penggunaan chip, gameweek 23 bisa menimbulkan potensi kejutan poin nantinya.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini