"Ada dua gelandang yang sangat mengandalkan fisik seperti Declan Rice dan Kalvin Phillips, yang membawa keseimbangan. Tetapi sangat sedikit operan vertikal, sering kali menggunakan opsi sederhana," kata Antonio Conte mengutip Football-Italia.
Conte menyiratkan, Inggris sepertinya akan banyak mengendalikan permainan dengan penguasaan bola.
Saat mereka membangun serangan dari bawah, di situlah titik kelemahan mereka muncul.
Italia, kata Conte harus memberikan pressing ketat saat Inggris menguasai bola.
Baca juga: Final EURO 2020 Inggris Vs Italia, Fakta Ini Bikin Tiga Singa Pantas Gentar Lawan Azzurri
Sebaliknya, jika Italia cenderung bermain ofensif, Inggris bisa sangat berbahaya dengan serangan balik cepatnya.
"Titik lemah bagi Inggris adalah jika pertahanan mereka ditekan saat membangun dari belakang. Mereka tidak sebaik Spanyol dalam menghindari tekanan. Namun, jika Anda tampil sangat menyerang dan mereka bisa lolos, perhatikan langkah di lini depannya.
"Sekali lagi, ini saatnya Italia menunjukkan pengalamannya membaca berbagai arah pertandingan," kata Antonio Conte.
Inggris dan Italia sudah bertemu dalam 27 pertandingan.
Dalam total 27 pertemuan tersebut Italia lebih banyak meraih kemenangan.
Italia meraih 11 kemenangan, sedangkan Inggris 8 kemenangan. Sedangkan dalam delapan pertandingan lainnya berakhir imbang.
Menariknya, dalam 27 pertandingan tersebut, Italia dan Inggris sama-sama mencetak 35 gol. Jadi total ada 70 gol dalam pertemuan kedua tim sejak 13 Mei 1933 hingga 27 Maret 2018.
Baca juga: Jelang Final Brasil Vs Argentina, Neymar Dikecam Karena Banyak Tingkah Tanpa Etika Tak Hormati Lawan
Rekor Pertemuan Italia vs Inggris di EURO
EURO 2012
Quarter-Finals