Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Pemberlakukan sistem zonasi untuk tempat tingga jemaah haji di Makkah yang berlaku mulai tahun ini juga berdampak pada layanan katering.
Petugas haji bagian Katering kini bisa menyediakan menu yang sesuai dengan daerah asal jemaah haji.
Ini sudah berlangsung selama jemaah haji berada di Makkah.
Secara umum, jamaah haji merasa puas dengan cita-rasa dan kualitas masakan yang disediakan pihak katering kepada mereka.
"Makanannya enak dan bergizi, kami bersyukur makannnya sama dengan yang kita makan seperti di kampung," kata Tajuddin, salah seorang jemaah haji asal Sulawesi Selatan saat dijumpai Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis, di Syisya, Makkah Kamis (25/7/2019).
Baca: Pencuri Sepeda Motor Diringkus, Diduga Kerap Tak Berbusana Saat Beraksi
Baca: Mengaku Cinta Pada Kepribadiannya, Hanung Bramantyo Sedih dan Kaget Jefri Nichol Terjerat Narkoba
Baca: BMKG: Prakiraan Cuaca 33 Kota Hari Ini, Jumat 26 Juli 2019, Banjarmasin Diguyur Hujan di Siang Hari
Baca: Enggan Ditilang, Sopir yang Buat Petugas Satlantas Terseret di Kap Mobil Ternyata Mahasiswa S2
Namun, ada satu hal yang mereka belum peroleh.
Selama lebih dari satu pekan berada di Makkah, mereka mengaku belum mendapatkan masakan berkuah.
Sajian sayur memang sudah diberikan kepada mereka, sesuai dengan kecukupan gizi.
Namun, masih ada jamaah yang ingin ada masakan yang berkuah cukup.
"Kalau bisa sayurnya dikasih air," kata Farida binti Amir Mappuji sambil tersipu-sipu kepada Sri Ilham Lubis.
Sontak, pernyataan Farida ini disambut gelak tawa oleh jamaah lainnya.
Dan, jamaah lain pun menimpalinya juga dengan mengungkapkan keinginan yang sama.
"Saya juga biasa pakai kuah seperti di Makassar," kata Fatimah, jamaah lainnya.