Pemerintah memilih tidak memfasilitasi ibadah sunah tarwiyah karena berpotensi ada jemaah yang tidak bisa melanjutkan perjalanan wukuf di Arafah.
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Dengan pertimbangan waktu dan cuaca yang cukup terik, Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan tidak melaksanakan sunah tarwiyah pada pelaksanaan ibadah haji kali ini.
Ibadah sunah tarwiyah yang diprediksi bertepatan dengan cuaca terik, membuat jemaah hai yang melaksanakannya perlu energi yang sangat besar.
Pemerintah memilih tidak memfasilitasi ibadah sunah tarwiyah karena berpotensi ada jemaah yang tidak bisa melanjutkan perjalanan atau kesulitan melaksanakan wukuf di Arafah
“Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan tidak melaksanakan tarwiyah, karena waktunya sangat pendek dan perlu energi yang sangat besar. Sehingga, berpotensi ada jemaah yang tidak bisa melanjutkan perjalanan atau kesulitan melaksanakan wukuf di Arafah,” terang Kepala Daker Makkah Subhan Cholid di Makkah, Sabtu (27/07).
Pemerintah pun memilih konsentrasi melayani jemaah haji saat puncak ibadah haji yakni wukuf du Arafah.
“Karena itu, pemerintah konsentrasi untuk memfasilitasi pelaksanakan wukuf di Arafah. Jemaah haji akan memulai perjalanannya mulai 8 Dzulhijjah langsung menuju Arafah,” sambungnya.
Baca: Persiapan Puncak Haji, Instalasi AC, Air Hingga Karpet Sudah Mulai Dipasang di Padang Arafah
Baca: Tenda Jemaah Haji Indonesia Akan Diberi Nomor Saat Puncak Haji Armuzna
Utamakan yang Rukun
Menurut Subhan, pelaksanaan Sunnah Tarwiyah merupakan pilihan dan menjadi tanggung jawab masing-masing.
Apabila itu pilihan pribadi, maka jemaah bertanggung jawab dengan dirinya.
Jika dilaksanakan berkelompok, maka pimpinan rombongan bertangung jawab terhadap rombongannya.
“Kami sudah membuat surat edaran kepada semua Ketua Sektor pemondokan jemaah di Makkah, untuk disampaikan kepada para Ketua Kloter. Bahwa setiap jemaah atau rombongan yang akan melaksanakan Tarwiyah harus membuat pernyataan tertulis, bertanggung jawab baik terhadap pribadi maupun rombongan yanag akan dibawa melaksanakan Tarwiyah,” tegas Subhan
Kepada jemaah yang mengambil pilihan melaksanakan Tarwiyah, Subhan mengimbau untuk lebih waspada dan hati-hati.
Sebab, penyelenggaraan haji tahun ini bertepatan dengan musim panas dan diperkirakan cuaca akan sangat terik.
“Proses ibadah haji memerlukan energi besar dan stamina prima. Imbauan kami, lebih prioritaskan yang rukun terlebih dahulu, lalu wajibnya, dan terakhir Sunnah,” tandas Subhan.
Baca: Jadwal Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah Jelang Hari Raya Idul Adha 2019, Simak Keutamaan dan Niatnya
Sejarah Ibadah Sunah Tarwiyah
Dalam sejarahnya, Ibadah Tarwiyah dikaitkan dengan peristiwa mimpi Nabi Ibrahim AS yang diperintah menyembelih Nabi Ismail AS, anak kesayangannya dari Siti Hajar.