News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2019

Jalur Safari Wukuf di Arafah Untuk Jemaah Haji Sakit Mulai Disiapkan

Penulis: Husein Sanusi
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Jemaah Haji yang Tengah Wukuf di Padang Arafah.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH -Wukuf di Padang Arafah adalah ibadah wajib yang harus dilakoni jemaah haji termasuk juga untuk jemaah haji yang sakit saat hari wukuf di Arafah.

Bagi mereka yang sakit mekanisme wukufnya sudah diatur dengan cara safari wukuf.

Mengingat semakin dekatnya hari wukuf di Arafah, petugas haji Indonesia mulai melakukan persiapan dan survei awal khususnya jalur-jalur yang akan dilalui untuk kegiatan safari wukuf.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 melakukan survei jalur yang akan dilalui kafilah dalam safari wukuf di Arafah.

“Hari ini kami sedang survei, jalur yang akan kita lalui untuk kafilah safari wukuf. Saat ini kami berada di tempat yang akan digunakan untuk safari wukuf. Jemaah kita akan wukuf di tempat ini.

Dan akan dibimbing oleh konsultan kita,” kata Kepala Bidang Pembinaan Ibadah Haji PPIH Arab Saudi 2019 Ali Zawawi.

Ia mengatakan, secara teknis perjalanan safari wukuf akan dimulai dari tempat jamaah sakit dirawat yakni di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

“Perjalanan mulai dari KKHI Mekkah. Di depan KKHI di Mekkah. Jamaah kita persiapkan di sana. Persiapan ikhram dan bersuci dan niat. Kemudian pakai pakaian ihram ada di sana semuanya,” katanya.

Pada kesempatan yang sama Konsultan Ibadah Daerah Kerja Mekkah Ahmad Kartono menegaskan safari wukuf secara hukum syariat dibenarkan melalui sejumlah kriteria yakni pertama mereka yang sakit dirawat di KKHI Mekkah setelah melalui proses identifikasi.

“Jadi ada semacam seleksi untuk jamaah yang memungkinkan safari wukuf. Baru kemudian jumlahnya ditentukan sesuai kapasitas di KKHI.

Dan secara hukum pelaksanaan safari wukuf di benarkan dari sisi syariatnya. Karena mereka masuk wilayah Arafah, sekalipun beberapa saat. Sekitar 3 jam. Ini sah menurut hukum,” katanya.

Teknisnya, proses pemberangkatan pada jam 11 dari KKHI dengan perjalanan sekitar 30 menit.

“Tiba di Arafah di pinggir jalan yang sedang disurvei ini. Insyallah tahun ini pakai jalan ini karena akses mudah. Tinggal maju sedikit dan belok kanan, kembali ke KKHI,” katanya.

Dalam proses safari wukuf bagi jamaah yang mengikutinya, setelah tiba di Arafah kegiatan ibadahnya dibimbing oleh konsultan dan pembimbing ibadah.

Kegiatan dimulai dengan melakukan khutbah wukuf di masing-masing bus yang diisi dan disiapkan petugas untuk melakukan bimbingan.

“Kemudian khutbah dilakukan kurang lebih 10 menit. Setelah itu salat sambil duduk di atas kendaraan dibimbing pembimbing ibadah dan konsultan.

Setelah salat selesai, duhur dan asar di jamak takdim dan qasar. Dilanjutkan berzikir dituntun bagaimana dapat merasakan adanya wukuf di Arafah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah,” katanya.

Sampai saat ini, pasien yang akan mengikuti safari wukuf masih dalam proses identitifikasi. Tahun lalu kurang lebih 200 orang jamaah safari wukuf dan pemerintah menegaskan selalu siap memfasilitasi kegiatan tersebut.

Safari wukuf dimulai jamaah Indonesia pada 1985-1986. Proses pelaksanaan haji jamaah sakit ini kemudian diikuti negara lain termasuk oleh RS Arab Saudi.

Karena cara seperti ini dianggap dapat memudahkan jamaah yang sakit untuk dapat memenuhi rukun haji.

“Wajib hajinya mereka kan sudah melakukan kemudian sakit. Maka rukun hajinya wukuf di Arafah ini dengan tim safari wukuf. Kelanjutannya kewajibannya jika ringan akan melakukan sendiri. Atau dibantu ketua regu,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini