Setelah Hari Raya Idul Adha, umat Muslim di dunia dilarang melakukan puasa sunnah dikarenakan masuk hari tasyrik, mengapa?
TRIBUNNEWS.COM - Setelah Hari Raya Idul Adha dilaksanakan pada Minggu (10/8/2019) atau tanggal 10 Dzulhijjah, kini umat Muslim memasuki hari tasyrik selam tiga hari.
Hari tasyrik sendiri jatuh pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah atau 12-14 Agustus 2019.
Dikutip dari Islami.co, hari tasyrik ini tertulis dalam hadist sabda Rasulullah saw yang berbunyi:
أيام منى أيام أكل وشرب وذكر لله. رواه مسلم
Hari-hari Mina adalah hari-hari makan, minum dan berdzikir kepada Allah (HR. Muslim)
Baca: Hari Tasyrik Adalah Hari Makan-Minum & Dilarang Puasa, Jatuh hingga Besok, Perbanyak Amalan Ini
Baca: Hari Tasyrik 11,12,13 Dzulhijjah, Dilarang Berpuasa, Perbanyak Dzikir, Ini Waktu yang Tepat
Mengomentari hadis ini, Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa yang dimaksud hari-hari Mina adalah tiga hari setelah Idul Adha, yaitu hari tasyrik.
Disebut hari tasyrik karena daging-daging kurban didendeng atau dijemur di bawah terik matahari.
Sementara Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bari menyebutkan pendapat lain bahwa disebut tasyrik karena selain tanggal 10 Dzulhijjah orang-orang Islam menyembelih kurban pada waktu syuruq (setelah matahari terbit).
Allah jadikan hari tasyrik sebagai hari istimewa untuk berdzikir.
Baca: Istimewanya Hari Tasyrik Usai Idul Adha, Jangan Puasa, Perbanyak Amal Ibadah dan Doa Sapu Jagad
Baca: Hari Tasyrik Setelah Idul Adha - Ini Bacaan Doa Sapu Jagad & Jangan Lupa Perbanyak Dzikir
Karena itulah, Allah perintahkan umat Islam untuk memperbanyak berdzikir pada hari itu.
Rasulullah saw. bersabda:
أَعْظَمُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمُ النَّحْرِ، ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ. رواه أبو داود
Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban, kemudian hari al-qarr. (HR. Abu Daud)
Ibnu Khuzaimah mengatakan bahwa yang dimaksud yaum al-qarr adalah hari setelah idul kurban.
Adapun mengenai puasa pada hari tasyrik, Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini dalam Kifayat al-Akhyar menjelaskan bahwa menurut pendapat terdahulu (qoul qadim) Imam Syafi’i puasa pada hari tasyriq diperbolehkan bagi orang yang berhaji tamattu’ dan tidak memiliki hewan untuk disembelih.
Baca: Dilarang Puasa di Hari Tasyrik Idul Adha, Ini 5 Amalan yang Bisa Dilakukan, Termasuk Doa Sapu Jagad
Baca: Setelah Hari Raya Idul Adha 2019, Haram Puasa Selama 3 Hari Tasyrik, Lakukan 5 Amalan Lainnya
Ibnu Rajab dalam bukunya Lathaif al-Ma’arif menjelaskan alasan keharaman berpuasa pada hari tasyriq sebagai berikut:
إنما نهي عن صيام أيام التشريق لانها أعياد للمسلمين مع يوم النحر، فلا تصام بمنى ولا غيرها عند جمهور العلماء خلافا لعطاء في قوله: إن النهي يختص بأهل منى.
Larangan berpuasa pada hari tasyrik karena hari tersebut adalah hari raya umat Islam, disamping hari raya kurban.
Oleh sebab itu, menurut mayoritas ulama, tidak diperbolehkan berpuasa di Mina maupun di tempat lain.
Berbeda dengan pendapat Atha yang mengatakan bahwa larangan berpuasa di hari tasyrik, terkhusus bagi orang yang tinggal di Mina.
Baca: Makna Hari Tasyrik dan Amalan-amalan yang Bisa Dilakukan Termasuk Anjuran Doa Sapu Jagad
Baca: Hari Tasyrik Jatuh pada 12-14 Agustus, Hari Menikmati Makanan dan Haram Berpuasa, Ini Amalannya
Jika kita berpuasa pada hari kurban (10 Dzulhijjah) dan tiga hari setelahnya (11, 12 dan 13 Dzulhijjah), berarti kita telah menyia-nyiakan kasih sayang Allah.
Mengutip dari Rumaysho, berikut ini amalan yang dapat dilakukan di hari tasyrik.
1. Berzikir dengan bertakbir setelah salat wajib
2. Membaca tasmiyah (bismillah) dan takbir saat menyembelih hewan kurban.
Akhir hari tasyrik atau 13 Dzulhijjah menjadi hari terakhir penyembelihan hewan kurban
3. Berzikir dengan memuji Allah saat makan dan minum
4. Berzikir dengan takbir saat melempar jumroh di hari tasyrik (khusus untuk orang berhaji)
5. Berzikir kepada Allah secara mutlak karena dianjurkan untuk memperbanyak dzikir di tiga hari tersebut.
6. Memperbanyak doa sapu jagad karena terkumpul di dalamnya seluruh kebaikan
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar
Artinya: "Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka."
Penjelasan mengenai amalan di hari tasyrik dapat dilihat di sini: amalan hari tasyrik
(Tribunnews.com/Whiesa/Miftah)