أَعْظَمُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمُ النَّحْرِ، ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ. رواه أبو داود
Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban, kemudian hari al-qarr. (HR. Abu Daud)
Ibnu Khuzaimah mengatakan, yang dimaksud yaum al-qarr adalah hari setelah idul kurban.
Adapun mengenai puasa pada hari tasyrik, Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini dalam Kifayat al-Akhyar menjelaskan, menurut pendapat terdahulu (qoul qadim) Imam Syafi’i puasa pada hari tasyrik diperbolehkan bagi orang yang berhaji tamattu’ dan tidak memiliki hewan untuk disembelih.
Baca: Dilarang Puasa di Hari Tasyrik Idul Adha, Ini 5 Amalan yang Bisa Dilakukan, Termasuk Doa Sapu Jagad
Baca: Setelah Hari Raya Idul Adha 2019, Haram Puasa Selama 3 Hari Tasyrik, Lakukan 5 Amalan Lainnya
Ibnu Rajab dalam bukunya Lathaif al-Ma’arif menjelaskan alasan keharaman berpuasa pada hari tasyriq sebagai berikut:
إنما نهي عن صيام أيام التشريق لانها أعياد للمسلمين مع يوم النحر، فلا تصام بمنى ولا غيرها عند جمهور العلماء خلافا لعطاء في قوله: إن النهي يختص بأهل منى.
Larangan berpuasa pada hari tasyrik karena hari tersebut adalah hari raya umat Islam, disamping hari raya kurban.
Oleh sebab itu, menurut mayoritas ulama, tidak diperbolehkan berpuasa di Mina maupun di tempat lain.
Berbeda dengan pendapat Atha yang mengatakan bahwa larangan berpuasa di hari tasyrik, terkhusus bagi orang yang tinggal di Mina.
Baca: Makna Hari Tasyrik dan Amalan-amalan yang Bisa Dilakukan Termasuk Anjuran Doa Sapu Jagad
Baca: Hari Tasyrik Jatuh pada 12-14 Agustus, Hari Menikmati Makanan dan Haram Berpuasa, Ini Amalannya
Jika kita berpuasa pada hari kurban (10 Dzulhijjah) dan tiga hari setelahnya (11, 12 dan 13 Dzulhijjah), berarti kita telah menyia-nyiakan kasih sayang Allah.
Mengutip dari Rumaysho, berikut ini amalan yang dapat dilakukan di hari tasyrik.
1. Berzikir dengan bertakbir setelah salat wajib
2. Membaca tasmiyah (bismillah) dan takbir saat menyembelih hewan kurban.
Akhir hari tasyrik atau 13 Dzulhijjah menjadi hari terakhir penyembelihan hewan kurban