Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua, KH Umar Bauw Al-Bintuni bersama jemaah haji asal Papua yang berada di Makkah prihatin dengan kerusuhan yang terjadi di Papua.
Umar Bauw menyampaikan pesan perdamain dari tanah suci Makkah Al Mukarromah.
“Saya KH Umar Bauw sebagai Ketua MUI Provinsi Papua mengimbau kepada kita sekalian khususnya kaum muslimin dan muslimat untuk bisa menahan diri dan berdoa kepada Allah dan bagi saudara-saudaraku yang lain yang bergabung dalam Komunikasi Antar Umat Beragama mari kita sama-sama mengedepankan rasa keimanan kebersamaan tidak lalu ikut-ikutan bertindak melampaui batas-batas keimanan. Sebab ketika iman dilupakan maka yang ada adalah kehancuran,” kata Umar Bauw, Senin (19/8/2019) di Makkah.
Baca: Rayakan 50 Tahun Informasi Geospasial Nasional, ESRI Gelar Indonesia User Conference
Baca: Grup Keuangan Asal Singapura Niat Ambil Alih Bank Permata, OJK Angkat Suara
Baca: Lembaga BPK Harus Lakukan Perubahan Revolusioner
Umar Bauw juga mengimbau semua mengkedepankan keimanan dan bertindak sebagai insan yang beriman dengan menegakkan yang benar itu benar dan yang salah itu salah sehingga tidak melebar persoalan yang kecil menjadi besar.
“Walaupun sikap-sikap kita mungkin mencapai suatu kebenaran tapi kalau kita bersikap dengan hal yang salah maka itu akan menjadi persoalan yang salah maka sekali lagi saudaraku sekalian seluruh masyarakat yang ada di Tanah Air, mari kita menahan diri dan berikan persoalan ini kepada yang berhak untuk menyelesaikan yakni pihak yang berwajib sehingga persoalan tidak beredar lagi atau lebih luas lagi pada persoalan-persoalan yang lain apalagi kita bertindak secara anarkis ini bukan saja menyelesaikan masalah tapi menimbulkan masalah baru,” katanya.
Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) ini juga mengajak semua elemen masyarakat agar tidak menyelesaikan masalah dengan emosional.
Menueurnya tindakan anarkis tidak akan menyelesaikan masalah.
Tidak bisa tidak akan bisa menyelesaikan masalah akan menghancurkan kehidupan kita sendiri kehidupan rakyat sendiri akan menghancurkan suasana kehidupan ekonomi masyarakat dan hancur.
“Karena itu saudaraku sekali lagi saya berharap (menangis) mari kita menyadari semua itu dengan lebih mengedepankan iman, kebersamaan kesatuan kita Insya Alloh akan damai apabila benar-benar kita lakukan dengan keimanan yang baik untuk mencari solusi kebenaran itu sehingga semuanya akan terselesaikan dengan baik,” katanya.
Baca: Ahli Hukum dari Universitas Pancasila: Perbuatan Sofyan Basir Penuhi Unsur Pidana
Baca: Megawati Bagikan Buku Berisi Perjalanan Hidupnya dan Komik Bung Karno Kepada Wartawan
Tak lupa juga Umar Bauw menyampaikan imbauan kepada generasi muda Papua yang memiliki peran penting dalam penyelesaian setiap konflik.
“Wahai generasi-generasi muda saya ajak mari kita lebih berfikir rasional, lebih dalam lagi melihat persoalan dengan baik sehingga anda semua adik-adikku semua generasi muda kalian akan bersikap lebih dewasa dan matang melanjutkan perjuangan para pejuang yang sudah berjuang untuk kehidupan kedamaian tolong lakukan hal itu,” katanya.
Ia pun mengajak kepada semua pihak untuk senantiasa bergandengan tangan agar kedamaian di Tanah Papua tetap terjalin.
"Mari kita sama-sama bergandengan tangan wahai saudaraku para ustaz kiai, pendeta, pastur, mari kita bergandengan tangan untuk melihat persoalan ini dengan baik dan benar sehingga persoalan bisa diselesaikan dengan baik bergandengan tangan dengan pemerintah dengan pihak berwajib dengan seluruh pemuda semua tokoh agama tokoh gereja mari kita bersatu untuk bisa menyelesaikan persoalan dengan baik sehingga tidak melebar kemana-mana persoalan ini menjadi bisa terselesaikan sekian dan terima kasih,” katanya.