Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Kabar kerusuhan yang terjadi di Papua sudah sampai kepada jemaah haji asal Papua yang sedang berada di tanah suci, Makkah Al Mukarromah.
“Kami sudah mendengar informasi yang berkembang di Tanah Air, khususnya di Papua terkait kasus yang terjadi di Surabaya, Malang, dan Semarang sementara terjadi gelora di Papua, di Manokwari gedung dibakar dan terjadi demo besar-besaran, sudah turun ke jalan,” kata KH Umar Bauw Al Bintuni, Ketua MUI Papua yang juga Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) di Makkah, Senin (19/8/2019).
Jemaah haji Indonesia yang berasal dari sebanyak 4 kloter, mereka tergabung dalam kloter Embarkasi Makkassar.
Mereka berdoa semoga Allah memberikan rahmat dan hidayah kepada Tanah Papua agar tidak terjadi hal-hal yang lebih buruk.
Baca: Aliansi Masyarakat Adat Minta Jokowi Perintahkan Kapolri Usut Dalang Kerusuhan Manokwari
Baca: Tri Rismaharini: Kalau Ada Kesalahan dari Kami di Surabaya, Saya Mohon Maaf
Baca: BMKG: Prakiraan Cuaca Ambon dan Sekitarnya Besok Selasa 20 Agustus 2019, Bula Berawan Siang Hari
Baca: Kasus E-KTP, Adik Eks Mendagri Gamawan Fauzi Mangkir Dari Pemeriksaan KPK
“Yang kedua bahwasanya kami semua di sini serentak dari pagi mendengar berita, kami berdoa semuanya semoga Tanah Papua dilindungi Allah SWT dari segala bencana yang lebih yang tidak kita inginkan bersama-sama. Dan senantiasa berada dalam ridho Allah,” kata Umar Bauw.
Dari Tanah Haram, Umar Bau mengimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di Tanah Papua Indonesia bahwasanya jemaah haji juga ikut prihatin dengan apa yang terjadi di Papua.
“Tapi perlu kita sadari bahwa semua kasus atau persoalan terjadi didasari oleh sikap dan perilaku yang harus sesuai dengan hukum yang ada sehingga memang siapapun yang melakukan semua kesalahan harus diproses sesuai dengan hukum dan kita,” katanya.
“Mari kita tidak bertindak melampaui batas-batas hukum yang ada sebagai manusia insan yang beriman maka lebih mengedepankan iman yang ada di dalam hati apalagi Papua telah terkait sangat erat kaitannya dengan keimanan maka ini sangat penting sekali bahwa sikap perilaku manusia harus lebih mengedepankan rasa keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” katanya lagi.
Ketua MUI Papua ini juga berharap agar semua tetap menjaga keimanan yang ada di hati.
“Sebab ketika mereka melepaskan rasa keimanan dalam hati maka yang terjadi bukanlah harapan suatu keindahan tapi merupakan suatu kehancuran,” katanya.