Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Sudah hampir sepekan lamanya pasar pusat belanja Jakfariyah di Makkah tutup tanpa sebab yang diketahui secara pasti.
Pasar yang terletak bersebelahan dengan Terminal Syieb Amier itu sebagaimana diketahui adalah pasar favorit bagi jemaah haji untuk berburu oleh-oleh.
Penutupan pasar itu membuat jemaah haji kecewa bahkan diantara mereka ada yang selama tiga hari berturut-turut pergi ke Pasar Jakfariyah dan pulang dengan tangan hampa.
“Tentu saja kita kecewa mas, saya sudah tiga hari pergi ke pasar ini dalam waktu berbeda, pernah datang pagi-pagi sekali karena katanya bukanya habis subuh tapi ternyata tutup. Pernah juga datang sore masih tutup juga,” kata salah seorang jemaah haji asal Jawa Timur yang tak mau disebutkan namanya, Kamis (22/8/2019).
Baca: Hobi Belanja di Tanah Suci, Jemaah Haji Disarankan Kirim Barang Via Kargo Agar Tak Over Bagasi
Baca: Kabar Tanah Suci, Tingkah Lucu Jemaah Hingga Belanja Tasbih Rp7 Juta, Tapi Kelembutannya Dipuji
Dari pantauan Tribunnews selama dua hari memang aktivitas pedagang di dalam Pasar Jakfariyah sepi.
Pintu gerbang masuk pasar digembok rapat-rapat oleh aparat petugas keamanan yang menjaga pasar tradisional tersebut.
Ada banyak jemaah haji bukan hanya dari Indonesia merasakan hal yang sama.
Jemaah asal Turki misalnya, mereka pulang dengan gigit jari karena tak bisa belanja di pasar favorit jemaah haji tersebut.
Ketika ditanya alasan penutupan pasar tersebut, para petugas menjawabnya dengan sesuatu yang tidak pasti.
”Ini sudah keputusan dari pemerintah menutup pasar, sampai kapan dibuka lagi kami tidak tahu,” kata petugas tersebut.
Meski ditutup masih ada beberapa kios di depan pasar yang buka, jumlahnya pun tidak banyak dan jemaah haji tampak tak minat belanja di kios bagian depan.
Alasannya selain barang-barang yang dijual terbatas harga di kios bagian luar juga lumayan mahal dibandingkan kios-kios yang ada di dalam pasar.
Menurut salah seorang keterangan warga Mukimin di Makkah, penutupan pasar memang menjadi kebijakan pemerintah tapi alasannya juga tidak jelas.
“Bisa jadi karena ada kecemburuan antara pedagang yang ada di dalam pasar dengan yang diluar. Pedagang yang ada di luar mungkin merasa sudah sewa mahal tapi pembelinya tak seramai dengan yang di dalam pasar,” katanya.
Dari informasi yang dihimpun tribunnews, masih pusat belanja oleh-oleh lainnya yang lebih murah selain Jakfariyah yakni Pasar Tradisional Ka’kiyah.
Namun, pasar ini lokasi cukup jauh dari wilayah-wilayah pemondokan jemaah haji jaraknya sekitar 8 KM.