Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Thaif
TRIBUNNEWS.COM, THAIF - Sekitar 65 KM dari Kota Makkah tepatnya di Thaif terdapat sebuah makam yang sangat sederhana yakni makam seorang sahabat Rasulullah yang sangat terkenal bernama Abdullah Ibn Abbas.
Dia adalah sepupu Nabi Muhammad SAW.
Sejatinya makam Abdullah Ibn Abbas sangat sederhana hanya berbentuk tumpukan batu dengan ukuran tidak begitu besar.
Tak ada hiasan ataupun bangunan mewah layaknya makam orang-orang besar seperti yang banyak kita saksikan di Indonesia.
Makam tersebut hanya dipagari tembok keliling setinggi sekitar 5 meter.
hal tersebut membuat para peziarah tak dapat menyaksikan bentuk makam kecuali bagi mereka yang nekat memanjat.
Tak sedikit peziarah memanjat tembok tinggi tersebut.
Baca: Megawati Tawarkan Konsep Pancasila untuk Korsel dan Korut Bersatu
Baca: Tips Mencari Hotel yang Nyaman untuk Berlibur
Baca: Perbandingan Antrean Haji di Negara ASEAN: Malaysia 120 Tahun, Singapura 34 Tahun, Indonesia?
Ada pula yang tak memaksakan diri memanjat, mereka hanya berdiri sambil membaca doa.
Di sebelah makam tersebut terdapat masjid yang diberi nama Masjid Abdullah Ibn Abbas, masjid ini dibangun pada 592 H.
Makam Ibnu Abbas kini terletak di samping tempat salat wanita.
Ada juga seorang tokoh besar yang bernama Imam Muhammad bin Al Hanafiyah bin Ali Ibnu Abi Thalib yang juga dimakamkan di tempat tersebut.
Dia putra Sayidina Ali dari istri selain Fatimah.
Abdullah Ibn Abbas adalah anak dari Abbas bin Abdul Muthalib, paman dari Rasulullah SAW.
Ibnu Abbas lahir 619 M.
Dia seorang sahabat sekaligus sepupu Rasulullah SAW.
Ibn Abbas merupakan salah satu sahabat yang berpengetahuan luas.
Banyak hadis sahih yang diriwayatkan melalui Ibn Abbas.
Baca: Pasangan Jemaah Haji Kakek Nenek Romantis Tiba di Makassar Dengan Selamat
Baca: Jemaah Haji Usia 75 Tahun dari Lamongan Wafat di Mekah, Sempat Dirawat di RS Karena Sakit Paru
Bahkan disebutkan Ibn Abbas adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis.
Hal ini bisa dimaklumi karena sejak lahir hingga wafatnya, Ibn Abbas selalu bersama Rasulullah SAW dan wajar jika Ibn Abbas mengetahui banyak hal tentang Rasulullah SAW.
Ia juga menurunkan seluruh khalifah dengan nama Bani Abbasiyah.
Abbasiyah dirujuk pada keturunan dari paman Nabi Muhammad yang termuda, yaitu Abbas bin Abdul Muththalib.
Dikisahkan, suatu saat Rasulullah SAW menimang Ibn Abbas dan mendoakan Ibnu Abbas dengan cara meletakkan air liurnya ke mulut Ibnu Abbas.
Ibn Abbas didoakan khusus agar menjadi ahlul hikmah atan ahli ilmu.
Suatu saat nanti diharapkan Abdullah Ibnu Abbas akan menjadi orang yang sangat dikagumi dan dijadikan sandaran atau rujukan khususnya Alquran, tafsir, dan hadis.
Semasa hidupnya, Ibn Abbas pernah berpesan agar dimakamkan di Thaif, bukan di Madinah atau di Makkah.
Bagi Ibn Abbas, Madinah dan Makkah merupakan kota suci yang hanya layak untuk orang-orang yang benar-benar bersih.
Ibn Abbas yang berjuang bersama Rasulullah merasa tidak pantas dimakamkan di tempat suci tersebut.
Karena itu, di masa senjanya, Ibn Abbas memilih tinggal di Thaif sampai meninggal pada 78 Hijriyah saat berusia 81 tahun.
Thaif sendiri adalah salah satu kota di Provinsi Makkah.
Di Kota Thaif bisa kita jumpai hamparan pemandangan hijau dan sejuknya hawa di sana.
Thaif terletak pada ketinggian 1.700 m di lereng Pegunungan Sarawat.
Masjid Abdullah Ibn Abbas juga dijadikan miqot oleh jemaah yang akan melaksanakan ibadah umrah.
Di sebelah masjid ini terdapat gapura besar di tengah jalan dengan tulisan di atas gerbang Bab Abdullah Ibn Abbas.