Kabah pernah ditutup sementara pada 930 tahun silam.
Kala itu, Makkah dikuasai suku Qaramitah di bawah pimpinan Abu Tahir Al Qarmuthi.
Suku Qaramitah merupakan salah satu sekte Syiah Ismailiyah.
Mereka mendatangi Kabah dengan pengikutnya pada musim haji.
Bukan untuk beribadah, mereka datang membantai jemaah haji.
Mereka merusak apapun yang ada di sekitar Kabah.
Termasuk merusak kain kiswah, pintu besar Kabah, talang emas hingga mengambil bongkahan hajar asawad.
Bersyukur, batu mulia Nabi Ibrahim dan Ismail AS itu dikembalikan ke tempatnya setelah 22 tahun disimpan di Hajr (Ahsa).
Tahun 968
Gangguan berikutnya terjadi pada 968 M, kata Arabnews yang mengutip buku Ibn Kathir "Al-Bidaya wan-Nihayah."
Dikatakan penyakit menyebar di dalam Makkah dan merenggut nyawa banyak jemaah.
Pada saat yang sama, unta yang digunakan untuk mengangkut jemaah haji ke Makkah mati karena kelangkaan air.
"Banyak dari mereka yang berhasil mencapai Makkah dengan aman tidak bisa hidup lama setelah haji karena alasan yang sama," menurut laporan Darah.
Di antara mereka yang datang ke Makkah untuk melakukan haji dalam yang paling banyak jumlahnya saat itu adalah orang Mesir.