TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Ribuan jamaah haji termasuk jamaah asal Indonesia secara bertahap sudah masuk ke Kota Makkah.
Area Masjidil Haram terlihat dari dalam maupun dari luar, selalu terlihat kepadatan yang tak pernah surut meski di siang hari, terik matahari mencapai 38 derajat celcius menemani para jamaah yang datang maupun yang baru saja selesai melaksanakan ibadah umrah, salat fardu maupun yang sunah.
Salah satu terminal tersibuk yang menjadi titik kumpul jamaah haji Indonesia terletak di adalah terminal Syeib Amir.
Dua terminal lainnya adalah terminal Bab Ali dan terminal Jiad.
Terminal Syeib Amir melayani jamaah Indonesia yang datang dan pergi dari Masjidil Haram. Ada tujuh rute bus Solawat melalui terminal ini.
Slamet Budiono Kepala Sektor Khusus (Kasektorsus) Masjidil Haram mengaku harus melek 24 jam mencari jamaah asal Indonesia, apalagi pada haji tahun ini jumlahnya ribuan.
"Tidur paling lama dua jam. Saat tidur, mendengar ada jamaah tersesat dan butuh pertolongan, badan langsung segar semangat lagi, cerita Slamet yang kesehariannya juga berprofesi sebagai dosen di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) Kamis (8/6) malam di Kantor Daerah Kerja (Kadaker) Kota Makkah.
Slamet terkekeh saat mengungkapkan motto melindungi jamaah haji, terutama jamaah haji lansia.
"Datang slamet, pulangnya juga musti slamet," semringah Slamet.
Petugas pengamanan jamaah yang bertugas di area Tawaf di depan Kabah harus menggunakan kain ihram. Pemerintah Arab Saudi melarang jamaah yang masuk ke area Tawaf tanpa memakai ihram. Slamet melanjutkan ceritanya, para jamaah haji asal Indonesia hampir semua yang melaksanakan umrah wajib saat tiba di kota Makkah pada pagi atau malam hari.
Sejak tanggal awal Juni lalu hingga puncak haji di akhir bulan, jamaah asal Indonesia sudah berdatangan ke Kota Makkah baik melalui Jedah maupun melalui Kota Madinah.
Baca juga: Cerita Slamet Budiono Tujuh Kali jadi Petugas Haji, Menggendong hingga Mengganti Ihram Jamaah Lansia
"Sampai hari ini kurang lebih sudah seminggu. Kalau setiap hari datang 25 kloter, rata rata hampir 48 ribu jamaah haji yang melaksanakan umrah perdana," ungkap Slamet.
Dijelaskan, waktu malam hingga pagi hari adalah waktu Slamet dalam memantau setiap kedatangan para jamaah haji Indonesia yang datang ke Masjidil Haram.
"Keluar dari dalam bis bagi jamaah lansia, kita gendong dan siapkan kursi rodanya.