Tenaga kesehatan di kloter ini pun, katanya, rajin melakukan visitasi untuk memantau kesehatan jemaah, selain membukan pos pelayanan kesehatan di living room kamar para petugas.
Baca juga: Tim Kesehatan Siaga 24 Jam Layani Jemaah Haji Indonesia di Bandara Jeddah
Seorang jemaah lansia asal kloter tersebut, Sopiah (78), mengatakan sangat nyaman tinggal di pemondokan di Madinah tersebut.
Di sebuah kamar di Taiba Suites, apartment bintang 5 tersebut, ia menginap bersama lansia lainnya, Nursasih (65), Kurniah (80), dan Tusliha (70).
Dengan akomodasi yang prima, katanya, ia bisa beribadah dengan nyaman ke Masjid Nabawi.
Ia pun akhirnya merasa lebih sehat di Madinah, jika dibandingkan saat tinggal di Indramayu.
Hal ini ditunjukkan dengan tekanan darahnya yang selalu normal ketika di Madinah.
"Biasanya kalau diukur tensi darah di Indramayu, tinggi terus. Kalau di sini normal terus. Saya betah tinggal di sini. Dikasih makan rutin, diperhatikan dokter, dekat ke masjid," kata Sopiah dengan dialek Indramayunya.
Hal serupa dikatakan teman sekamarnya, Nursasih. Ia mengatakan sangat bugar untuk bisa menjalankan ibadah di Masjid Nabawi.
Nursasih sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan berbagai fasilitas dan pelayanan prima kepada jemaah haji.
"Saya di sini sangat diperhatikan. Makanannya enak-enak. Tapi saya bawa beras dari Indramayu. Buat dimasak di sini," katanya menunjukkan beras yang dikemas dalam botol plastik yang dibawanya.
Di kamar ini, keceriaan para lansia begitu tampak saat para petugas kesehatan melakukan visitasi.
Uniknya, mereka tetap lebih menikmati duduk selonjoran di atas karpet tebal di living room kamar sambil mengobrol, daripada duduk di kursi mewah yang ada di ruangan itu.