News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2023

Layanan Katering di Makkah Stop Sementara pada 7, 14 dan 15 Zulhijjah, Jemaah Haji Disarankan Beli

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasi layanan konsumsi daker Madinah Suviyanto. Jemaah haji Indonesia wajib memperhatikan batas waktu konsumsi makanan yang disiapkan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag), Arsad Hidayat mengatakan Petugas Penyelenggaran Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 Hijriah/2023 Masehi telah menyiapkan 66 kali makan untuk jemaah Haji selama berada di Makkah.

Baca juga: Katering Haji 2 Kali Telat Kirim Makanan, Menag Yaqut Pertimbangkan Putuskan Kontrak Cordova

Paket konsumsi itu, kata dia, dibagikan dalam rincian tiga kali sehari sejak awal kedatangan para jemaah di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW itu.

Ia menjelaskan bahwa rata-rata layanan Latering bagi para jemaah selama tinggal di Makkah berlangsung dalam waktu 22 hari.

Namun, nantinya ada fase di mana layanan Katering ini berhenti sementara.

Baca juga: Rempah & Chef Diboyong Langsung dari Indonesia, Jemaah Haji Bisa Cicipi Nasi Uduk hingga Ayam Woku

Fase penghentian katering haji akan dilakukan pada 7, 14 dan 15 Zulhijjah 1444 Hijriah.

"Menjelang dan setelah puncak Haji, layanan catering di Makkah akan berhenti sementara. Tepatnya, pada 7 Zulhijjah serta 14 dan 15 Zulhijjah 1444 H," kata Arsad di Madinah, Arab Saudi, Minggu (11/6/2023).

Dapur produksi katering jemaah haji di Indonesia milik Jawharat Asia Catering di Makkah. Jawharat Asia Catering akan melayani konsumsi jemaah haji Indonesia selama berada di Makkah. (Tribunnews/Muhammad Husain Sanusi/MCH2019)

Arsad kemudian menjelaskan bahwa penghentian sementara layanan tersebut pada tanggal-tanggal itu karena kondisi di Makkah sudah sangat padat.

Para jemaah dari seluruh dunia sudah berada di kota itu, sehingga kemacetan pun sering terjadi dan kondisi tidak memungkinkan dilakukannya proses distribusi katering.

Baca juga: Tak Ada Lagi Fasilitas Kamar Barokah untuk Jemaah Haji Suami istri

"Jangankan wilayah yang jauh, kawasan yang dekat hanya sekitar dua kilometer pun harus ditempuh dalam waktu lama. Kalau ada catering, kemungkinan akan terlambat sampai jemaah," tegas Arsad.

Dalam fase penghentian sementara itu, jemaah pun disarankan untuk membeli makanan yang ditawarkan sejumlah pedagang di dekat hotel. 

Suasana di dapur produksi makanan untuk jemaah haji Indonesia  (Tribunnews/Bahauddin/MCH2019)

Sementara pada fase puncak ibadah Haji yakni 8 hingga 13 Zulhijjah, jlpara jemaah tetap mendapatkan layanan catering yang diberikan di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

"PPIH telah bekerja sama dengan muassasah/masyariq untuk menyiapkan 16 kali layanan catering pada fase Armuzna," papar Arsyad.

Sementara itu, khusus untuk jemaah yang mengambil nafar awal, kembali ke Makkah pada 12 Zulhijjah, mereka juga belum mendapat layanan catering di hotelnya.

Hal itu karena saat itu layanan catering masih dipusatkan di Mina.

"Layanan katering pada hotel di Makkah akan mulai diberikan kembali pada 16 Zulhijjah 1444 Hijriah. Layanan ini akan diberikan kepada jemaah yang belum habis paket klcateringnya yang sebanyak 66 kali makan di Makkah," pungkas Arsad.

--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini