News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2023

Mantan Kembang Desa asal Banten Naik Haji, 'Biasa Bae Atuh'

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Namanya Bayianmah (95), kerap disapa oleh jemaah haji asal Provinsi Banten Nenek Bayi. Saat ditemui di tempat penginapannya di Hotel Alkiswah di daerah Misfalah, kota Makkah, Sabtu (17/6/2023), nenek Bayi baru saja salat Zuhur di kamarnya di lantai 19.

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Namanya Bayianmah (95), kerap disapa oleh jemaah haji asal Provinsi Banten Nenek Bayi.

Saat ditemui di tempat penginapannya di Hotel Alkiswah di daerah Misfalah, kota Makkah, Sabtu (17/6/2023), nenek Bayi baru saja salat Zuhur di kamarnya di lantai 19.

Nenek bayi, salah satu jemaah tertua asal Provinsi Banten ini tidak sendirian, ada empat jemaah haji lainnya yang menemani di kamar.

Menyapa ramah, senyumnya masih semringah meski sudah tidak ada satupun giginya yang tersisa menghiasi senyumnya. Guratan di wajahnya sudah banyak terlihat.

Nenek Bayi jemaah haji yang tinggal di Kampung Cikeper Kecamatan Mekarjaya Provinsi Banten.

Baca juga: Pohon Soekarno Penyejuk Jemaah Haji di Padang Arafah

Tidak terlalu fasih berbahasa Indonesia saat diajak berbincang santai.

Hanifa, salah satu petugas haji yang menemani pertemuan Nenek Bayi berujar, saat muda dulu, nenek yang memilliki 8 orang anak ini adalah kembang desa di masanya.

Diterjemahkan Hanifa yang duduk disamping nenek Bayi, selama 10 tahun penantian, akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci.

Mengumpulkan uang dari anaknya yang memiliki penggilingan padi, sapi serta kerbau yang mengantarkan nenek bayi bisa melaksanakan ibadah haji.

Nenek Bayi jemaah yang periang. Tidak pernah mau ditemani selama di Tanah Suci. Saat melaksanakan umrah wajib begitu tiba di Kota Makkah dari Madinah, nenek bayi melaksanakan Tawaf (mengelilingi Kabah) serta Sai tanpa menggunakan kursi roda.

"Nenek (nenek Bayi) sudah dua kali umroh selama di Makkah," kataHanifa menjelaskan.

Nenek Bayi menjadi jemaah haji tanpa didampingi suaminya yang sudah meninggal sejak beberapa tahun lalu.

Terlihat bahagia, bercengkrama dengan para jemaah haji rombongannya, sambil menanti puncak ibadah haji.

"Saya masih kuat berjalan, masih seger," katanya.

Pernyataan nenek Bayi yang kemudian ditimpali oleh jemaah haji yang lain, seluruh yang tergabung dalam rombongan nenek Bayi, selalu menjaga.

Ditempatkan selalu di tengah tengah agar tidak hilang atau tertinggal saat beribadah bersama sama, termauk saat ke Masjidil Haram.

Ditanya bagaimana perasaannya saat berada di Tanah Suci, nenek Bayi menjawabnya sambil tertawa kecil dibarengi senyumnya yang khas.

"Biasa bae atuh, hehe," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini