Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Kehormatan Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH), HB Tamam Ali menyoroti perubahan iklim saat ini yang turut memicu kian ekstremnya suhu panas di Arab Saudi.
Terlebih pada musim panas ini, saat seluruh jemaah haji dari berbagai belahan dunia menjalankan ibadah Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi pada musim panas ini.
Baca juga: Mulai Tiba di Mina, Jemaah Haji Diminta Hindari Aktivitas Berlebihan
Oleh karena itu ia menilai gerakan ramah lingkungan dalam proses ibadah haji sangat penting, karena Indonesia merupakan negara terbesar ketiga dalam jumlah jemaah Haji, setelah Mesir dan Pakistan.
Dalam satu tahun, ibadah Haji dapat diikuti 17 ribu jemaah Indonesia.
Dirinya pun mengusulkan agar para calon jemaah diberikan literasi mengenai cara menjaga lingkungan, saat mereka melakukan manasik haji.
Baca juga: 17 Jam Berpakaian Ihram, Personel Tim MCR Kembali Berseragam Petugas Haji di Jamarat Aqaba
"Ini bukan hanya kebanggaan buat kita tapi juga tanggung jawab. Saya usul agar bagaimana Manasik Haji juga dibekali dengan materi untuk menjaga lingkungan," jelas Tamam, dalam Diskusi Greenpeace dan Ummah for Hajj 'Menjadi Haji yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan' di Hotel AONE, Jakarta Pusat, Selasa (27/6/2023).
Ia pun menjelaskan bahwa jemaah Haji dari Indonesia dapat menunjukkan sikap bertanggung jawab pada lingkungan saat berada di tanah suci.
Ini tentu menjadi poin plus dan citra positif bagi jemaah Indonesia sebagai 'Duta lingkungan'.
"Seluruh umat Islam di dunia itu kan ada di sana, ada citra profiling umat Islam mewakili sebagai duta, termasuk jemaah Haji Indonesia," kata Tamam.
Sementara itu, jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta pun dapat digerakkan untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Termasuk mayoritas penduduk yang beragama Islam dan tersebar di berbagai provinsi dapat disiapkan untuk memberikan literasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sebagai bagian dari ajaran agama Islam.
Baca juga: Kemenkes Saudi Keluarkan Peringatan kepada Jemaah Haji Soal Bahaya Kelelahan karena Panas Ekstrem
Karena lingkungan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.
"Kalau bicara jumlah penduduk 270 juta, umat Islam di Indonesia yang mencapai 240 juta itu kan sangat strategis untuk dikibarkan setiap komponennya, bukan hanya asosiasi termasuk juga pesantren hingga majelis taklim, juga beberapa lembaga pendidikan lainnya yang berhubungan dengan masyarakat hingga di pedesaan," papar Tamam.
Menurutnya, literasi mengenai isu terkait perubahan iklim ini penting untuk digaungkan ke masyarakat, baik yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan.
"Ada 70 persen jemaah Haji kan dari berbagai daerah. Isu tentang lingkungan di kalangan masyarakat perkotaan hingga pedesaan ini perlu dilakukan.
"Sikap awareness pentingnya menjaga lingkungan. Islam itu kan ada dua prinsip dasar di antaranya dekat dengan alam," pungkas Tamam.