TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Kepala Sektor (Kasektor) 6 Abdul Haris langsung menampakkan wajah semringah saat bus penjemput jemaah tiba.
Berjalan dengan tertib, rombongan pertama akhirnya bisa diberangkatkan ke Madinah sebelum diterbangkan ke Tanah Air pada 19 Juli mendatang.
455 jemaah haji asal Tulungagung, Jawa Timur, kloter SUB 38 embarkasi Surabaya ini juga terlihat ceria menaiki bus yang akan mengantarkannya untuk melaksanakan sunah Arbain sebelum berkumpul dengan keluarga di rumah. Seharusnya jemaah pada kloter ini berjumlah 450. Namun, dua jemaah sedang dalam perawatan di rumah sakit, dua jemaah meninggal dunia, dan satu jemaah tanazul (pemulangan lebih awal).
"Ini adalah gerakan pertama dari sektor 6 ke Madinah. Ada kloter 37, 38, 39 (Tulungagung dan Malang), dan 41. Yang 40 terlompati. Mudah mudahan semuanya tepat waktu," ujarnya saat ditemui, Senin (10/6/2023) waktu Arab Saudi.
Dijelaskan, total ada 1.732 jemaah yang akan diberangkatkan.
"Untuk hari ini bus kita ada kesalahan persepsi, ternyata yang lebih awal berangkat itu kloter 38. Bukan kloter 37. Semoga ini bisa jadi pelajaran untuk selalu komunikasi memberikan pelayanan transportasi kepada jemaah," kata dia.
Bukan hanya untuk ke Madinah, lanjutnya, tetapi pendorongan jemaah gelombang pertama ke Jeddah.
Dirinya berharap, keterlambatan tidak berdampak karena di Madinah jemaah ingin melaksanakan sunah Arbain.
"Kami sudah pesan kepada bimbad untuk mendapatkan kejelasan bagi jemaah memperoleh hak untuk salat 40 waktu (sunah Arbain). Itu terhitung mulai Magrib nanti," kata Haris.
Kondisi secara umum jemaah, lanjutnya sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Sementara ada empat jemaah yang harus tinggal karena dalam proses perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
Dan untuk jemaah yang memakai kursi roda di kloter 38, berjumlah 17 jemaah.
"Harapannya, seluruh maktab bisa berkoordinasi secara clear termasuk layanan keberangkatan lainnya sesuai tugas pokok dan fungsinya," katanya lagi.
"Lega hati saya, para jemaah sudah bisa diberangkatkan ke Madinah, tadi sempat cemas juga, ternyata salah jadwal," kata Haris lagi.