Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi telah membentuk tim investigasi untuk mengusut permasalahan yang terjadi saat puncak haji di Masyair.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas masih menunggu hasil investigasi dari tim gabungan yang dibentuk Kementerian Agama dan Kementerian Haji Arab Saudi.
"Kami telah melakukan analisa, dan masalahnya ada pada Mashariq selaku serikat penyedia. Hal ini sudah kami sampaikan kepada Menteri Tawfiq, dan sangat responsif," ujar Yaqut melalui keterangan tertulis, Selasa (11/7/2023).
Yaqut mengungkapkan, bahwa pihaknya telah menyampaikan kepada Menteri Tawfiq bahwa selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) ada beberapa catatan.
Mulai dari masalah keterlambatan distribusi konsumsi, keterlambatan penjemputan di Muzdalifah, hingga masalah tenda dan toilet di Mina.
“Kita sepakat membentuk tim investigasi. Saat ini sudah dilakukan setidaknya dua kali pertemuan, dan tim ini masih bekerja. Kita akan tunggu hasilnya satu atau dua minggu ke depan," kata Yaqut.
Baca juga: Kebijakan Baru Musim Haji 2024, Negara yang Lebih Cepat Ajukan Kontrak Dapat Masyair Terdekat
Seperti diketahui, layanan yang menjadi tanggung jawab Mashariq tidak bisa diberikan secara optimal sehingga merugikan jemaah.
Beberapa persoalan yang muncul antara lain, tenda Arafah yang sempat dimasuki jemaah non kuota, keterlambatan pemberangkatan dari Muzdalifah ke Mina sehingga jemaah kepanasan.
Hingga masalah saluran air bersih dan sanitasi di Mina, hingga keterlambatan katering untuk jemaah haji.