Kemudian pintu di sebelah utara masjid ini mengarah ke halaman Masjid Al Ghamamah.
Masjid ini pun selalu ramai dikunjungi umat muslim, terlebih saat musim haji sebagaimana saat wartawan Serambi Indonesia/Tribunnews yang sedang bertugas sebagai Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi berkunjung ke Masjid Abu Bakar.
Di dalam masjid, kita bisa melihat cekungan yang berfungsi sebagai mihrab.
Mihrab Masjid Abu Bakar Shiddiq tingginya sekitar dua meter.
Masjid ini terpaut dekat dengan Masjid Ghamamah dan Masjid Ali bin Abi Thalib.
Posisinya hanya terpaut sekitar 40 meter dari Masjid Ghamamah atau sekitar 335 meter dari Masjid Nabawi.
Sesuai dengan namanya, masjid tersebut dahulunya merupakan rumah kediaman Abu Bakar Ash-Shiddiq ra, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Aksi Unik dan Lucu PPIH Layani Jemaah Haji Indonesia di Bandara Jeddah, Tempel Stiker di Pakaian
Mengutip sejumlah referensi disebutkan Masjid Abu Bakar merupakan salah satu tempat dimana Nabi dan para keluarganya pernah salat Idul Fitri di sana.
Konon, sebelum dibangun masjid, tempat tersebut merupakan rumah sahabat Abu Bakar As-Shiddiq, Khalifah pertama pasca Rasulullah wafat.
Dikabarkan jika masjid ini dulunya adalah musala di dekat rumah Abu Bakar.
Abu Bakar biasa menggunakan ruang salat ini untuk bermunajat, berdzikir, dan melaksanakan salat sunnah.
Ada juga yang mengisahkan bahwa dahulu, Masjid Abu Bakar Shiddiq pernah digunakan Rasulullah dan Abu Bakar untuk Shalat Idulfitri.
Karena itu, masjid ini juga merupakan salah satu masjid dengan nilai sejarah yang sangat tinggi.
Sejak setelah hijrah ke Madinah, Khalifah Abu Bakar menempati rumah yang sekarang menjadi Masjid Abu Bakar ini.