Laporan wartawan AS Kambie langsung dari Jeddah
TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Duka mendalam dirasakan jemaah haji Indonesia asal Ciamis Jawa Barat, Endang, sesaat mendarat di Bandara King Abdul Aziz İnternational Airport (KAAIA) Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (25/5/2025).
Niat menunaikan rukun Islam kelima di Tanah Suci bersama istri tercinta, Popon Rachmawati (50), tak kesampaian. Sang istri syahidah beberapa detik setelah tiba di bandara tersebut.
Sang istri wafat setelah mengalami pusing dan terjatuh saat turun dari pesawat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah pukul 06.00 waktu setempat.
Endang pun berusaha tegar saat berada di hadapan Pelaksana Media Center Haji (MCH) 2024 di Bandara King Abdul Aziz meski baru saja kehilangan istri.
“Tidak ada tanda-tanda khusus. Sampai di Embarkasi Bekasi juga masih normal. Dalam pesawat sangat ceria. Saat landing juga masih normal. Malah sempat minta divideokan. Bahkan dia juga videokan saya,” ungkap Endang.
Baca juga: Penerbangan ke Arab Saudi Delay 16 Jam, Jemaah Haji Menanti Janji Maskapai Garuda Beri Kompensasi
Dia menceritakan, saat naik ke pesawat dan landing istrinya masih tampak sehat. Bahkan, istrinya sempat mengambil video saat turun dari pesawat terbang.
Namun, setelah beberapa saat turun dari pesawat, Popon mulai merasa pusing. Ia kemudian dibantu oleh dokter kloter dan dirujuk ke rumah sakit.
Sayangnya, sesampainya di rumah sakit, Popon sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Istri saya tidak punya penyakit apa-apa. Tapi terkadang pusing, tetapi tidak pernah dirawat. Kami memiliki 3 orang anak laki-laki, 2 sedang kuliah dan 1 anak kelas 6 SD," kata Endang.
Baca juga: Sempat Berpisah, Pasutri Asal Indonesia Beda Kloter Bertemu di ‘Pintu Romantis’ Masjid Nabawi
Endang dan Popon memiliki tiga anak laki-laki, yang diantaranya dua sedang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, sementara satu lainnya kelas enam SD.
Adapun, Endang bersama istrinya mendaftar haji pada bulan April 2013 dan menabung bersama-sama dengan keluarganya. Tadinya, Endang ingin berhaji bersama istrinya karena sudah didambakan sejak pertama kali mendaftar.
"Tapi Allah memiliki rencana lain, mungkin ini yang terbaik," katanya.
Dia mengatakan, keluarga merasa kehilangan atas meninggalnya Popon dan semuanya sudah ikhlas untuk melepas kepergiannya.