Laoran Khalidin Umar Barat dari Arab Saudi
SERAMBINEWS.COM, MADINAH - Ada kisah perjuangan dan pengorbanan di balik perjalanan haji warga Indonesia bernama Halima Hadi Alfina (18 th) hingga akhirnya menjadi salah satu jemaah haji termuda 2024.
Dara muda asal Semarang, Jawa Tengah itu mengungkapkan, dirinya bisa berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan rukun Islam kelima tidak lepas karena ketekunan dalam menabung.
Bukan satu atau dua tahun terakhir, ia telah memulai menabung justru sejak kecil.
Wartawan Serambi Indonesia/Tribunnews Khalidin Umar Barat selaku petugas Media Center Haji (MCH) 2024 dari Arab Saudi, Senin (27/5/2024) melaporkan Alfina masuk dalam jamaah gelombang kedua.
Dari wawancara dengan Tim Media Center Haji, Alfina ternyata sudah rutin menabung sejak usia TK.
Baca juga: Kuli Angkut Naik Haji, Kerja sejak Tahun 90-an, Pria di Kudus Berangkat Haji Bareng Anak dan Istri
Halima yang baru menyelesaikan pendidikan setingkat SMA itu mengaku menabung sejak taman kanak-kanak untuk membantu membiayai perjalanan ibadah hajinya.
Alfina sendiri merupakan seorang penari yang acap diundang ke berbagai event tari. Nah, ternyata Alfina masih tekun menabung. Sehingga setiap mendapat honor dari kreasi menari ia tabung, hanya disisakan sedikit saja untuk sedekah.
"Mulai dari PAUD saya memang sudah akti ikut sanggar tari. Kemudian honor menari saya titipkan sama Ibu, untuk tabungan haji, ujar Alfina, ditemui di Masjid Nabawi, Minggu (25/5/2024) seperti dilaporkan jurnalis anggota Media Center Haji (MCH) 2024.
Alfina mengakui semula belum terlalu paham maknanya haji ketika dirinya didaftarkan calon jemaah haji saat usia TK pada tahun 2009.
Seiring bertambahnya usia, Alfina yang beranjak remaja, iapun akhirnya baru paham kewajiban naik haji bagi mereka yang mampu.
Alfina pun semakin semangat menabung. Dia tidak pernah menargetkan berapa banyak tabungan yang ia kumpulkan. Pokoknya, begitu dapat honor, dia tabung.
Baca juga: UKT Batal Naik, Nadiem Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar Mahasiswa Baru
Alfina juga rajin mengikuti lomba-lomba di luar tari dan sering menang. Hasil lomba itu menambah pundi-pundi tabungan hajinya.
Hingga pada 2020 lalu, seharusnya ia dan keluarganya berangkat haji. Namun, wabah Covid-19 membuat keberangkatan Alfina, kedua orangtua, dan kakak-kakaknya tertunda hingga 2024.
Saat akhirnya berangkat, Alfina membawa bekal yang cukup.
Di tanah suci, ia bisa membiayai sendiri keperluannya, tanpa minta orangtua.
Gamis hijau, misalnya, ia beli 100 riyal tanpa minta orangtua.
Dia juga membelikan berbagai barang untuk teman-temannya yang titip.
Tak pernah jajan
Alfina bisa disiplin menabung karena ia tak pernah diberi jajan. Dia membawa bekal ke sekolah dan semua keperluannya dipenuhi oleh orang tua.
Itu sebabnya, dia tak merasa harus sama dengan teman-temannya yang lain, yang setiap saat harus mengikuti model dan perkembangan teknologi.
Gadis yang bercita-cita jadi dokter gigi ini juga tak merasa kuper atau ketinggalan zaman dengan pilihannya itu.
Baca juga: Maskapai Garuda Indonesia Ganggu Keberangkatan Jemaah Haji, Dua Kementerian Kecewa: Berefek Domino
Sementara itu, Jumiyati, ibunda Alfina mengaku mengajarkan disiplin mengelola keuangan kepada anaknya.
Jumiyati, kepala sekolah di Semarang itu mendidik anaknya agar berbelanja sesuai kebutuhan, bukan keinginan.
"Kalau dia minta HP terbaru, misalnya, saya beri pengertian dia belum butuh, karena kebutuhan dia hanyalah untuk belajar,"ujar Jumiyati.
Didikan Jumiyati membawa hasil. Alfina tekun menabung dan bahkan bisa menambah sendiri biaya naik haji. (*)