Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dua jemaah haji dari Embarkasi Surabaya meninggal di hari yang sama di Tanah Suci, Makkah.
Kedua jemaah adalah Pasikin Sarbidin (71), warga Dusun Soko, Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro.
Pasikin Sarbidin adalah jemaah Bojonegoro yang tergabung dalam Kloter 3.
Seorang jemaah lainnya yang meninggal, Choesnijah M Cholil (85) asal Dusun Menyanggong, Desa Kletek, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.
Baca juga: Mulai 11 Juni Bus Shalawat Tak Angkut Jemaah ke Masjidil Haram, Usai Puncak Haji Jalan Lagi
Choesnijah tergabung dalam Kloter 86.
Kini tercatat total ada 7 jemaah asal Embarkasi Surabaya yang meninggal di Tanah Suci.
"Kabar duka dari Makkah dua jemaah haji dari Jatim meninggal di RS di sana," kata Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Abdul Haris, Minggu (9/6/2024).
Abdul Haris menyampaikan rasa duka cita yang mendalam dan turut mendoakan semoga jemaah haji wafat termasuk para syuhada yang menjadi ahli syurga serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan.
12 Jemaah Tertunda Keberangkatannya
PPIH Embarkasi merilis hingga menjelang berakhirnya masa pemberangkatan ibadah Haji 1445 H pada tanggal 10 Juni 2024, ada 12 jemaah yang masih tertunda keberangkatannya di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
Dari total 12 jemaah tersebut, empat orang sedang mendapat perawatan di RSUD Haji, tiga orang sedang menunggui slot penerbangan setelah sembuh dari sakit, dan lima orang adalah pendamping.
"Saat ini, permintaan visa sudah tutup sehingga tidak memungkinkan adanya penambahan jemaah baru. Semoga para jemaah yang masih dirawat di RS Haji segera sembuh dan dapat kita berangkatkan di kloter pamungkas atau kloter 106 sehingga tidak ada penambahan open seat," tutur Haris.
Baca juga: Masa Ibadah Haji 2024, BPKH Kirim 76 Ton Bumbu Indonesia untuk Kebutuhan Makan Jemaah WNI
Selain tertunda di asrama haji, Haris menerangkan ada 14 jemaah yang kembali ke daerah asal setelah sempat menjalani proses pemberangkatan di asrama haji.
Berikut rinciannya:
- 11 jemaah sedang sakit
- 2 jemaah merupakan pendamping
- satu jemaah hamil dengan usia kandungan kurang dari 14 minggu.