TRIBUNNEWS.COM - Jumlah jemaah haji asal Indonesia yang wafat sampai hari ke-35 ini, Sabtu (15/6/2024), mencapai 121 orang.
Dari total jemaah haji Indonesia yang meninggal sampai hari ini, 87 orang di antaranya wafat di Mekkah.
Sementara 18 orang di Madinah, 3 orang di bandara, dan 9 orang di embarkasi.
Terkini, 4 jemaah meninggal di Arafah.
Hal tersebut, berdasarkan data Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
"Berdasarkan laporan petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) Arab Saudi pada Jumat, 14 Juni 2024 pukul 09.00 malam WAS atau pada Sabtu, 15 Juni 2024 pukul 01.00 WIB, jemaah haji yang wafat berjumlah 121 orang," kata anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, dalam konferensi pers secara daring, Sabtu.
"Dengan rincian sebagai berikut, jemaah wafat di embarkasi berjumlah 9 orang, di Madinah 18 orang, di Mekkah 87 orang, di bandara 3 orang, dan wafat di Arafah berjumlah 4 orang," lanjutnya, dikutip dari kanal YouTube Kemenag.
Sementara Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI meminta Kementerian Agama untuk memperketat mitigasi kesehatan jemaah haji Indonesia.
Langkah ini, menurut Anggota Timwas Haji DPR RI, Ace Hasan Syadzily, untuk memastikan para jemaah dalam kondisi kesehatan optimal saat ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Yang harus dimitigasi adalah kemungkinan, karena pola dari jemaah haji kita yang meninggal itu (banyak) terjadi pada puncak haji dan setelah puncak haji," katanya, di Makkah, Jumat (14/6/2024), dilansir dpr.go.id.
Timwas DPR pun meminta Kemenag melakukan mitigasi ketat terhadap aspek kesehatan para jemaah.
Baca juga: Simak Jadwal Lontar Jumrah Aqabah dan Tasyriq Bagi Jemaah Haji 1445 H
Terutama untuk mengelola haji yang lansia dan difabel guna menekan angka kematian saat puncak haji.
Di sisi lain, dalam upaya mendukung kenyamanan beribadah, Kementerian Perhubungan Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Arab Saudi menyiapkan jalur khusus ramah jemaah haji lansia yang menghubungkan Arafah dan Muzdalifah.
Jalur ini diharapkan dapat mempermudah mobilitas para jemaah, khususnya lansia dan difabel.