TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Puncak ibadah haji telah usai. Jemaah yang telah menyelesaikan tahapan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) diminta tetap menjaga kesehatan.
Kepala Bidang Kesehatan pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), dr Indro Murwoko, di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah mengingatkan cuaca di Arab Saudi saat ini sangat panas, jemaah diminta tetap jaga kesehatan.
Baca juga: Enam alasan mengapa lebih dari 1.000 jemaah haji meninggal di Mekah
Jemaah diimbau membatasi aktivitas keluar hotel saat menunggu jadwal kepulangan.
Apalagi jemaah dengan kondisi kesehatan risiko tinggi (risti) dan lanjut usia (lansia).
Diketahui, sebelumnya jemaah haji Indonesia bersama jutaan jemaah lain dari seluruh dunia melewati periode Armuzna diawali pada 8 Zulhijjah.
Jemaah haji berangkat dari hotel di Makkah menuju Arafah untuk menjalani wukuf.
Dari Arafah, jemaah bergerak menuju Muzdalifah untuk mabit (menginap), dilanjutkan ke Mina.
Jemaah menginap di Mina selama minimal tiga hari, sejak 10 Zulhijjah.
Fase puncak haji berakhir pada 14 Zulhijjah, ditandai kembalinya jemaah yang mengambil Nafar Tsani dari Mina ke hotel di Makkah.
Baca juga: Ketentuan Barang Bawaan Jemaah Haji dalam Penerbangan Balik ke Tanah Air
Proses ini cukup menguras tenaga jemaah. Tak sedikit yang alami kelelahan.
Karena itulah jemaah diimbau tidak banyak beraktivitas di luar.
"Saran kami jemaah risti untuk membatasi aktivitas keluar jika kondisi kesehatannya memang tidak memungkinkan. Sebab kita tahu bahwa eksposur kegiatan di Armuzna (tinggi), mereka sangat lelah. Biasanya proses infeksi dan penurunan kondisi ketahanan tubuh itu fasenya sekarang," ujarnya.
dr Indro mengingatkan, anggapan bahwa menghabiskan sisa waktu di Tanah Suci untuk memperbanyak aktivitas tanpa mempedulikan kondisi kesehatan adalah keliru.
Bahkan, hal itu justru bisa membahayakan.