Lain lagi yang dialami Reza, perawat PKP3JH saat di Seksus Masjidil Haram.
Ada pengalaman berkesan yang paling diingatnya saat mendapatkan lansia demensia, delirium atau disorientasi waktu dan tempat.
"Banyak lansia yang tak menyadari sedang berada di Masjidil Haram, karena riwayat kesehatan yang tak baik jemaah ini demensia dan merasa masih di tanah air. Ini pengalaman paling berkesan karena perlu upaya lebih agar bisa berkomunikasi," kata Reza.
Reza mengatakan penanganan pasien demensia yang secara emosi labil ini memerlukan negoisasi alot.
"Kita bujuk dengan makanan dan pijitan, ya seperti kepada orangtua kita lah. Dan itu perlu waktu, sementara kondisinya kan belum makan berjam-jam, cukup membuat was-was juga," katanya.
Di situlah PKP3JH datang di titik rawan menekan kejadian lebih rawan.
Selesaikan Ibadah Jemaah hingga Kenikmatan Gendong Jemaah
Tak hanya dari sisi kesehatan, petugas kesehatan juga menjalankan fungsi bak pembimbing ibadah (bimbad) dan juga menemani jemaah menyelesaikan ibadah yang tertunda karena kondisi kesehatanya.
Spririt melayani jemaah sudah tertanam sejak bimbingan teknis (Bimtek) sebelum petugas bertugas ke 'medan perang' melayani jemaah.
Meski background PKP3JH adalah kesehatan, saat bimtek bersama ribuan PPIH lainnnya sudah dibekali harus melayani jemaah semuanya tanpa kecuali.
Tak hanya masalah kesehatan, salah satunya membimbing ibadah jemaah yang belum selesai ibadahnya.
"Yang tak bisa saya lupakan, melayani jemaah medampinginya melayani jemaah yang belum selesai ibadahnya," cerita Ridwan.
Rupanya bekal bahwa menjadi PPIH harus siap menjadi palugada ini menggerakkan semangat spiritual petugas seperti dr Ridwan dan Reza.
Seperti dikatakan Agus Pribowo, Kasie Lansia, Disabilitas dan PKP3JH semangat tugasku dan ibadahku sudah tertanam sejak seseorang memantapkan hati menjadi petugas PPIH.
"Tugasku ibadahku. Jadi kami ini Palugada. Kadang bisa jadi Perlindungan Jemaah (Linjam) yang membantu jemaah tersesat kembali ke kloter asal, bimbad pun iya juga. Jadi tak hanya mengurusi kesehatan jemaah," ujar Agus yang juga Radiografer di RSPAD Gatot Subroto ini.
Mengadopsi kesehatan lapangan di TNI, PKP3JH memang dituntut bergerak cepat dan tak hanya memikirkan duniawi saja.