TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fasilitas untuk jemaah haji khusus Indonesia di Arafah dan Mina akan mengalami peningkatan fasilitas.
Peningkatan ini terkait luasan dan fasilitas penunjang selama jemaah haji khusus melaksanakan Wukuf di Arafah.
Begitu juga dengan luasan dan fasilitas penunjang selama mabid (bermalam) di Mina untuk melaksanakan prosesi melempar jumrah di Jamarot.
"Ithraa Alkhair menawarkan tenda dua lantai di Arafah dan Mina. Untuk Mina, izin awalnya sudah ada," ujar Faisal Abdul Aziz Miajan, Chairman of The Board of Directors Ithraa Alkhair, melalui keterangan tertulis, Selasa (19/11/2024).
Faisal Abdul Aziz Miajan menjelaskan, pihaknya akan memaksimalkan space yang ada.
Dengan demikian dapat memberikan kenyamanan yang lebih kepada jemaah haji khusus.
Ia menambahkan, space yang sebelumnya untuk kantor maktab, gudang, pekerja dan stok dapur, akan mereka ambil untuk jemaah.
Meski demikian, Ithraa Alkhair menjamin hal ini tidak akan mengganggu kenyamanan jemaah haji.
"Untuk Arafah sudah sejak tahun 2024 menggunakan tenda berbentuk bangunan dua lantai. Untuk Mina izin awalnya sudah ada," katanya.
Syarikah ini juga memperbaiki fasilitas toilet yang umumnya sudah berusia 10-15 tahun. Demi kenyamanan jemaah, mereka memerhatikan saluran udara, air, dan durasi penggunaan toilet oleh jemaah.
Pada kesempatan yang sama, Omar Mandura, Chief of Business and Investment Ithraa Alkhair, menambahkan, mereka sudah berpengalaman melayani jemaah haji dari berbagai negara.
"Mulai dari Filipina, Prancis hingga Bahrain. Untuk tenda dua lantai di Arafah sudah termanfaatkan oleh jemaah haji Afrika," katanya.
Menurut Ketua Umum Asphirasi, Amaludin Wahab, dalam perhajian penyelenggara ibadah haji membutuhkan syarikah.
Syarikah jemaah haji adalah perusahaan yang diberi izin untuk beroperasi di lapangan atas mandat dari Muassassah. Sedangkan Muassassah merupakan badan pelayanan haji di Mekah.
"Syarikah-syarikah ini kami undang untuk mempresentasikan layanan-layanan mereka ketika di Arafah dan Mina," katanya.
Disinggung layanan terbaru bagi jemaah, ia mengatakan, Ithraa Alkhair menawarkan tenda berbentuk bangunan dua lantai. Selama ini tendanya hanya satu lantai, baik di Arafah maupun Mina.
"Tahun lalu mulai tergunakan untuk pelaksanaan ibadah Wukuf oleh jemaah asal Afrika, tahun depan Insyaallah oleh jemaah kita," tuturnya.
Azrul Azis Taba, Ketua Umum Kesthuri menambahkan, di Arafah kegiatan ibadahnya hanya satu hari yakni saat Wukuf. Sedangkan di Mina hingga tiga hari menginap.
Di Arafah, lanjut Azrul, tak ada isu yang urgent terkait pelayanan jemaah. Selain tempatnya luas, juga durasi waktunya di sana hanya satu hari.
Baca juga: 6 Contoh Surat Rekomendasi Petugas Haji 2025 Lengkap dengan Link Download File yang Bisa Diedit
Yang menjadi isu utama adalah pelayanan di Mina. Sebab di sana jemaah akan menginap tiga malam atau mabid untuk prosesi haji melempar jumrah.
"Mina menjadi perhatian kami karena di sana ada pergerakan jemaah. Mereka melempar jumrah ke Jamarot, karena itu posisi dekat dengan Jamarot menjadi favorit," ujarnya.