TRIBUNNEWS.COM - Kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ke Asia menimbulkan kontroversi tersendiri di kalangan rakyat AS. Pasalnya, menurut sumber perjalanan Obama ke Asia selama 10 hari menelan biaya sekitar 200 juta dollar per hari.
Dari laporan yang diturunkan artikel Press Trust of India yang dikutip pejabat tinggi di negara bagian Maharashtra, India. Sumber itu mengatakan biaya perjalanan Obama ke Asia menelan biaya sebesar 200 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,7 triliun.
Biaya ini termasuk pengamanan dan laporan itu menyebutkan jika Obama akan ditemani 3.000 orang termasuk agen Secret Service, pejabat Amerika Serikat, jurnalis, dan juga mem-booking seluruh Hotel Taj Mahal. Namun, pejabat Gedung Putih membantah dan mengatakan bahwa biaya kunjungan Obama yang diambil dari pembayar pajak tidak sebesar itu.
Pihak Gedung Putih menegaskan tak akan membocorkan besaran biaya itu karena terkait masalah keamanan namun mereka menyatakan bahwa jumlahnya hampir sama dengan biaya yang dikeluarkan saat presiden terdahulu seperti George Walker Bush dan juga Bill Clinton melakukan kunjungan.
Sebagai contoh, dalam sejumlah perjalanan Clinton dari tahun 1999 yang dilaporkan U.S. General Accounting Office, biaya kunjungan saat itu adalah Afrika (42,8 juta dollar AS atau Rp 380 miliar), Chile (10,5 juta dollar AS atau Rp 93,4 miliar), dan China (18,8 juta dollar atau Rp167 miliar ). Ini belum termasuk biaya pengamanan dari agen Secret Service.
di Afrika, Clinton ditemani 1.300 orang dan belum termasuk anggota agen Secret Service. Anggota yang menemani Clinton antara lain pejabat Gedung Putih, Departemen Pertahanan, dan sejumlah lembaga federal. Sang presiden mengunjungi enam negara di Afrika selama 12 hari dan menelan biaya 3,6 juta dollar AS per hari (Rp 32 miliar).
Benarkah Biaya Kunjungan Obama ke Asia Rp 1,7 Triliun per Hari?
Penulis: Widiyabuana Slay
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger