TRIBUNNEWS.COM, TRIPOLI - Gedung kantor Radio HQ di Benghazi, kota kedua terbesar di Libya, Jumat (18/2/2011), dibakar massa yang menuntut mundur Presiden Moamer Khadafi yang sudah berkuasa 40 tahun.
Menurut sejumlah saksi dan seorang tentara, pembakaran terjadi saat penjaga gedung itu kabur. Sebelumnya, para demonstran juga menggantung dua polisi setelah menangkap mereka di Al-Baida, kota di bagian timur Libya. Demikian menurut laporan situs surat kabar Oea, yang punya kedekatan dengan anak Khadafi, Seif al-Islam.
Seperti diberitakan, Libya memanas karena dilanda gelombang protes besar-besaran oleh rakyatnya.
Setelah huru-hara sekitar 1.000 tahanan kabur dengan tiga di antaranya ditembak mati, kali ini 27 demonstran anti-rezim Moamer Khadafi tewas.
Laman harian Oea, Jumat (18/2/2011), yang punya kedekatan dengan anak Khadafi, Seif al-Islam, mengabarkan, sebanyak 20 orang tewas di bagian timur Libya, Benghazi, dan tujuh orang lagi tewas di Derna. Libya digoyang demonstrasi untuk menggulingkan Khadafi yang sudah berkuasa 40 tahun tanpa jeda.
Dua Polisi Digantung dan Kantor Radio Dibakar
Editor: Iwan Apriansyah
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger