News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Libya

Moammar Kadhafi: Saya Akan Melawan Sampai Titik Darah Terakhir

Penulis: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjuk rasa pro-pemerintah melakukan aksi di Tripoli, Libya, pekan lalu.

TRIBUNNEWS.COM - Belasan orang dilaporkan tewas terbunuh di Tripoli, Libya, dalam aksi unjuk rasa antipemerintah untuk pertama kalinya dan aksi anarkis pun terjadi saat gedung parlemen dibakar. Demikian dilansir Reuters dan dikutip Tribunnews.com, Senin (21/2/2011).

Seorang dari anak Moammar Kadhafi menyatakan ayahnya akan melawan siapapun yang berupaya mengguncang pemerintahannya yang sudah berlangsung selama 40 tahun hingga titik darah penghabisan. Protes antipemerintah berlangsung di jalan-jalan ibu kota, sejumlah pemimpin suku mengeluarkan kata-kata yang melawan Kadhafi, dan militer melawan siapapun yang melakukan aksi unjuk rasa yang kini sudah menelan korban hingga 200 jiwa.

Para pengunjuk rasa itu mengatakan jika mereka sudah berhasil menguasai dua kota lainnya di negara itu. Jalur minyak di negara itu dilaporkan berhenti akibat aksi mogok kerja yang dilakukan pekerja. Hal yang sama juga dilakukan sejumlah perusahaan minyak Eropa yang memulangkan pekerja asing dan menghentikan sementara operasi tersebut.

Pengunjuk rasa antipemerintah juga melakukan aksinya di Kota Ras Lanuf, sebuah lokasi dari penyulingan minyak dan juga komplek petrokimia. Sejumlah pemerintah otokrasi di wilayah itu mulai bertumbangan yang dimulai dari Tunisia dan kemudian Mesir.

"Libya sepertinya akan menjadi lokasi perang sipil karena pemerintah sudah kehilangan kontrol atas sebagian wilayahnya,"demikian kata Shadi Hamid, direktur penelitian di Brookings Doha Center di Qatar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini