Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Niat Licik Israel di Gaza Diungkap Menkeu Israel, Sebut Ingin Mengelola dan Menguasainya

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich menyerukan agar Israel bisa mengambil alih Gaza dengan mengelola seluruh urusan sipil.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Niat Licik Israel di Gaza Diungkap Menkeu Israel, Sebut Ingin Mengelola dan Menguasainya
khaberni/HO
Potret kehancuran total di Jalur Gaza akibat agresi militer Israel selama lebih dari setahun sejak 7 Oktober 2023. Israel juga memblokade bantuan kebutuhan dasar warga Palestina yang akan memasuki Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich menyerukan agar Israel mengambil alih seluruh pengelolaan sipil Jalur Gaza.

Dalam siaran live di Facebook-nya, Smotrich memperingatkan bahwa bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza akan dipotong seminimal mungkin.

Smotrich menegaskan bahwa Israel tidak perlu takut bila dicap telah menduduki Gaza.

"Ya, pendudukan, kita tidak perlu takut dengan kata ini," kata Smotrich, dikutip dari Times of Israel.

Ia berulang kali mengancam selama siaran langsung bahwa Israel akan "membuka gerbang neraka bagi Hamas".

Dirinya juga memperkirakan presiden terpilih AS, Donald Trump akan memberikan Israel dukungan militer dan diplomatik untuk melakukannya.

"Kami tengah mempersiapkan pendekatan baru untuk menaklukkan Jalur Gaza, untuk mempertahankannya, untuk membaginya menjadi brigade-brigade regional," katanya.

Berita Rekomendasi

Menteri sayap kanan itu juga menyerukan agar Israel tetap berada di Gaza "untuk waktu yang sangat lama".

Smotrich mengecam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata penyanderaan dengan Hamas, dengan alasan Israel akan berada dalam posisi yang lebih kuat dalam perundingan setelah Trump kembali ke Gedung Putih.

"Tekanan militer akan lebih kuat — bukan masuk dan keluar, tetapi merebut wilayah," katanya.

Smotrich juga menegaskan kembali penentangannya terhadap pembentukan komisi penyelidikan negara terkait serangan Hamas pada 7 Oktober, dengan mengklaim bahwa sistem peradilan tidak dapat dipercaya.

Baca juga: Perang Israel vs. Turki-Suriah Tak Akan Segera Terjadi, Pakar: Pengalihan Isu tentang Gaza

"Saya tidak punya sedikit pun kepercayaan pada sistem peradilan Israel, yang telah kehilangan penilaiannya sepenuhnya," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Saya tidak siap menyerahkan tugas penting ini (penyelidikan 7 Oktober) kepada sistem yang tidak saya percayai," tambahnya.

"Saya mendukung komite investigasi independen yang akan mengungkap semua fakta," pungkasnya.

Tepi Barat Juga jadi Sasaran

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas