Qatar Ikut Kutuk Israel yang Keluarkan Peta Hak Teritorial Historis Cakup Yordania, Lebanon, Suriah
Kementerian Luar Negeri Qatar menganggap penerbitan peta Israel tersebut sebagai "pelanggaran mencolok terhadap resolusi legitimasi internasional
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Qatar Ikut Kutuk Israel yang Keluarkan Peta Hak Teritorial Historis Cakup Yordania, Lebanon, Suriah
TRIBUNNEWS.COM - Qatar ikut mengeluarkan kutukan keras terhadap peta Pendudukan Israel yang diklaim menegaskan "hak teritorial historis" bagi Israel.
Peta konroversial dan ekspansionis itu mengklaim kalau wilayah teritorial historis Israel meliputi tidak hanya Palestina tetapi juga sebagian besar wilayah Yordania, Lebanon, dan Suriah.
Meski negaranya tidak masuk dalam cakupan peta itu, Qatar rupanya gerah dan mewanti-wanti kalau ini adalah isyarat dari Tel Aviv untuk mewujudkan upaya 'Israel Raya' di tanah Arab.
Baca juga: Yordania Murka, Tel Aviv Rilis Peta Israel Raya Mulai dari Palestina, Yordan, Lebanon hingga Suriah
Peta kontroversial itu disebarluaskan melalui saluran media sosial resmi Israel, yang memicu kemarahan luas.
Kementerian Luar Negeri Qatar menganggap penerbitan peta tersebut sebagai "pelanggaran mencolok terhadap resolusi legitimasi internasional dan ketentuan hukum internasional."
Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut menekankan bahwa klaim tersebut akan merusak prospek perdamaian di kawasan itu, terutama di tengah agresi yang sedang berlangsung dan parah di Jalur Gaza.
Lebih jauh, Qatar mendesak masyarakat internasional untuk "memenuhi tanggung jawab hukum dan moralnya dengan menekan pendudukan Israel agar mematuhi resolusi legitimasi internasional dan menghadapi ambisi ekspansionisnya di wilayah Arab."
Kecaman dari Qatar mencerminkan sentimen yang lebih luas di antara beberapa negara Arab, termasuk Palestina dan Yordania, yang juga telah menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap peta tersebut.
Hamas Ikut Mengecam
Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mengecam Israel yang merilis peta Israel yang mencakup tanah Palestina, Yordania, Suriah, dan Lebanon.
Hamas meminta pemerintah Arab dan Islam untuk mengambil langkah tegas untuk menolak ambisi Israel untuk menduduki lebih banyak wilayah Arab.
"Kebijakan Zionis ini membutuhkan posisi dan tindakan yang kuat dari Liga Negara-negara Arab dan pemerintah Arab dan Islam untuk menolak ambisi tersebut," kata Hamas dalam pernyataannya, Selasa (7/1/2025).
Hamas menganggap peta tersebut sebagai gambaran ambisi Israel yang menyerukan aneksasi wilayah tersebut.
"Langkah ini dilakukan bersamaan dengan pernyataan para pemimpin pendudukan yang menyatakan niat untuk menggusur rakyat kami dan mencaplok tanah Palestina dan Arab," lanjutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.