TRIBUNNEWS.COM, TRIPOLI - Pemberontak Libya memasuki kota Ajdabiya Laba dan diikuti serangan udara oleh pasukan koalisi melawan pasukan Gaddafi.
Di kota strategis ini, pemberontak Libya mengatakan telah memasuki
kota yang dikuasai pemerintah di Ajdabiya, dalam upaya merebut kendali
kota timur strategis.
Al-Jazeera melaporkan banyak pejuang setia pemimpin Libya Muammar Gaddafi yang disandera setelah pertempuran sengit pada Jumat (25/3/2011).
"Pasukan Pro-Gaddafi sekarang ini, terutama berada di bagian barat
kota, setelah sebelumnya memegang seluruh kota," ungkap pemberontak.
Dilaporkan, Jumat kemarin, Pesawat-pesawat tempur barat membom tank
dan artileri Gaddafi di luar kota. Hal ini bertujuan untuk membantu
pemberontak merebut kembali daerah strategis.
"Kami memasuki kota," kata Kolonel Mohammed Ehsayer, yang membelot
dari tentara dan bergabung dengan pemberontak, dikutip dari kantor
berita AFP di sebuah pos pemberontak beberapa kilometer sebelah timur
kota.
Dapat dilaporkan pula, di Misurata serangan udara kepada pasukan
setia Gaddafi dikerahkan pada daerah di pinggiran kota Misurata pada
hari yang sama. Serangan di kota ini, menewaskan enam orang termasuk
tiga anak-anak.
Sementara itu, di Port Libya, kota ketiga negara Afrika Utara
terbesar, telah mengalami beberapa pertempuran terberat antara
pemberontak dan pasukan yang setia kepada Gaddafi sejak pemberontakan
dimulai pada 16 Februari silam.
AFP mengabarkan bahwa Jumat, beberapa perlengkapan untuk Misurata
diberikan pejabat dan badan sosial. "Ada pasokan cukup teratur pergi ke
Misurata," kata Simon Brooks, kepala Komite Internasional Palang Merah
untuk Libya timur, kepada Reuters.