TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Libya, Moammar Khadafi,tetap bertahan meski dua orang penting dari pemerintahannya membelot. Khadafi menegaskan jika para pemimpin pasukan NATO yang harus pergi dan bukan dirinya.
Seperti dilansir AP, Jumat (1/4/2011), pesan Khadafi ini disampaikan meski ia tak terlihat dan belum ditahu keberadaannya. Menurut Gedung Putih, lingkaran dalam Khadafi terpukul setelah Menteri Luar Negeri Moussa Koussa melarikan diri melalui Tunisia menuju Inggris, Rabu lalu.
Sementara, Ali Abdessalam Treki, yang juga mantan menteri luar negeri dan Presiden Majelis Umum PBB, mengumumkan kepergiannya di sejumlah situs kelompok oposisi sembari menambahkan jika bangsanya berhak hidup dalam kebebasan dan demokrasi serta menikmati hidup.
Khadafi menyalahkan para pemimpin negara-negara menyerang pasukannya dan dipengaruhi oleh kegilaan. "Solusi masalah ini adalah mereka (para pemimpin) harus mundur sesegera mungkin dan rakyat menemukan jalan alternatif bagi mereka," demikian tulis sebuah kantor berita pemerintah mengutip kata-kata Khadafi.
Moammar Khadafi: Mereka yang Harus Pergi Bukan Saya
Penulis: Widiyabuana Slay
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger