TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengirimkan ucapan duka cita kepada warga Korea Utara (Korut) atas meninggalnya pemimpin mereka, Kim Jong Il. Demikian disampaikan Menteri Unifikasi Korea Selatan Yoo Woo-ik yang disampaikan dalam siaran televisi dan dikutip CNN, Selasa (20/12/2011).
Meski status kedua negara masih dalam keadaaan perang karena tak ada perjanjian damai sebelumnya setelah pecah Perang Korea pada tahun 1950, namun Korsel tetap memberikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya Kim di usia 69 tahun pada Sabtu pekan lalu. Kim dikabarkan meninggal dunia di dalam kereta karena serangan jantung usai melakukan kunjungan ke beberapa daerah dan bertemu dengan warga.
Meski mengirimkan ucapan duka, namun Seoul tak mengirimkan delegasi ke Korut dan hanya membolehkan keluarga dari Kim Dae-jung dan Chung Mong-hun untuk berkunjung ke negara itu sebagai balasan atas kunjungan dari warga Korut.
Kim Jong Un, si bungsu dan juga pengganti dari sang ayah melihat jenazah Kim di Pyongyang sementara seluruh dunia menanti jawaban bagaimana masa transisi ini akan berlangsung di negara yang menganut paham komunis serta menjalankan sistem diktator.