News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Libya

Ratusan Mantan Pemberontak Libya Berebut Jadi PNS

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SELEBRASI - Jalan-jalan di Libya seperti di Tripoli dan Sirte, dipenuhi warga yang bergembira, menembakkan senjata otomatis ke udara dan menari kegirangan atas kematian Khadafi, orang yang telah memerintah negara kaya minyak Afrika utara selama 42 tahun.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, TRIPOLI - Ratusan mantan pemberontak Libya yang ikut membantu mendongkel mantan Presiden Libya, Muammer Kadhafi dari pucuk pimpinan, berbondong-bondong mengisi form lamaran sebagai Pegawai Negeri Sipil di kantor Pemerintahan Libya, di hari Rabu (28/12/2011) waktu setempat.

Menurut Menteri Dalam Negeri Libya, Fawzy Abdul Ali seperti dikutip dari The Associated Press (AP), Kamis (29/12/2011), pihaknya memang mengeluarkan kebijakan untuk merekrut mantan pemberontak Libya sebagai PNS, sebagai bagian dari langkah melucuti senjata para pemberontak.

Kepemilikan senjata oleh sipil yang tidak terkendali menjadi perhatian utama Pemerintah Libya yang baru dibentuk, sejak Kadhafi digulingkan pada bulan Oktober 2011.

Abdul Ali, seorang mantan pemberontak mengatakan, Pemerintah telah menengatkan batas terakhir pengisian formulir lamaran PNS bagi pemberontak pada akhir Januari 2012. Para pemberontak menurutnya dapat memperoleh formulir tersebut di markas-markas militer terdekat dengan kediamannya.

Ibrahim al-Khamsy (50), berharap dengan mengisi aplikasi, ia dapat ditempatkan sebagai pekerja di situs pengeboran minyak, seperti yang ia pernah lakukan13 tahun yang lalu. Ia juga mengharapkan pemerintah baru dapat memberikannya kompensasi waktu-waktunya ketika ia tidak mendapatkan pekerjaan saat rezim Kadhafi. Pemerintahan Kadhafi ungkapnya memeca dirinya di tahun 1990.

"Saya harap saya bisa kembali ke pekerjaan lama saya, tetapi mereka harus menghitung tahun-tahun pengalaman saya atau memberikan saya kenaikan gaji," katanya.

Pemerintah baru Libya memperkirakan sebanyak 200 ribu mantan pemberontak yang hingga kini belum dilucuti. Hal itu diakui oleh Pemerintah sebagai tantangan terbesar yang dihadapi oleh pihaknya pasca tumbangnya rezim Kadhafi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini