News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Trend Internet

Pentagon Ingin Monitor Facebook dan Twitter

Editor: Dahlan Dahi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personil gabungan TNI Polri mengikuti latihan bersama penaggulangan terorisme di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2011). Latihan yang diikuti personil TNI sebanyak 470 orang dan Polri 2.180 personil tersebut, bertujuan sebagai pedoman agar penanggulangan terorisme di Indonesia dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, dan mencapai sasaran. (tribunnews/herudin)

TRIBUNNEWS.COM - Dengan anggota lebih dari 1 miliar orang, social media seperti Facebook dan Twitter kini bukan cuma bisnis triliunan rupiah melainkan juga menjadi urusan politik dan militer.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat, tulis Mashable, sedang membuat proyek untuk bisa memonitor posting di Facebook dan Twitter, dua social media terbesar.

Para ahli dalam proyek tersebut akan membuat alat (tools) untuk masuk dalam Facebook dan Twitter demi memonitor dinamika komunitas online.

Pentagon pada intinya ingin program komputer yang mampu memprediksi kegiatan terorisme.

Defense Advanced Research Projects Agency akan mendanai proyek tersebut untuk membangun alogaritma yang bisa memonitor lebih dari satu juta pengguna internet.

Pentagon ingin memonitor bagaimana komunitas online merekrut anggota baru dan bekerja sama serta siapa target mereka.

Dari informasi tersebut, Petagon berharap dapat menyusun startegi operasi militer dan melakukan tindakan intelijen preventif.

Fase pertama dari proyek adalah mendanai tim yang bertugas mengidentifikasi cara untuk mengukur dinamika komunitas.

Tahap kedua, membuat progam demo yang bisa membuat narasi yang koheren dengan menganalisa pergerakan lebih dari 1.000 grup yang dicurigai, serta lebih dari satu juga member yang memposting lebih dari 100 ribu item setiap hari.

Tahap ketiga, mendanai pembuatan alat atau tools yang bisa dipakai oleh analis pasar, organisasi polling, dan agen-agen pertahanan.

Pentagon dijadwalkan menerima proposal proyek tersebut pada 27 Agustus 2012.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini