TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN - Kongregasi Umum Kolegium Kardinal pada Jumat (8/3/2013) malam waktu Roma, menetapkan waktu pelaksanaan konklaf (pemilihan Paus baru).
Dewan Kardinal menentukan, konklaf untuk memilih pengganti Paus Benediktus XVI yang turun takhta pada 28 Februari lalu, akan digelar pada Selasa (12/3/2013) mendatang.
Konklaf akan dibuka dengan misa di Basilika Santo Petrus, Selasa (12/3/2013) pagi. Kemudian, sore harinya, sebanyak 115 kardinal pemilih akan berkumpul di Kapel Pauline, untuk berkumpul dan berdoa.
Juru Bicara Vatikan Pastor Federico Lombardi SJ mengatakan, dari sana, 115 kardinal pemilih akan melakukan proses pemilihan dengan meminta bimbingan Roh Kudus, di Kapel Sistina.
Di Kapel Sistina ini pula lah, para kardinal pemilih akan mengambil keputusan untuk memilih penerus ke-265 tahta Santo Petrus.
Para kardinal juga akan bersumpah untuk melaksanakan aturan selama konklaf berlangsung. Termasuk, mempertahankan kesetiaan dengan menjaga kerahasian pemilihan Paus.
Kardinal Angelo Sodano Dean akan bertugas membacakan rumusan sumpah. Setelah semua kardinal mengambil sumpah, Pimpinan Upacara Kepausan, Bapa Uskup Mgr Guido Marini, akan memerintahkan semua individu selain pemilih kardinal dan peserta konklaf, untuk meninggalkan Kapel Sistina.
Guido akan berdiri di pintu dan mengucapkan kalimat 'Omnes ekstra', untuk mempersilakan orang yang tidak berkepentingan keluar. Kemudian, pintu akan ditutup.
Menurut Konstitusi Apostolik, pemungutan suara dapat digelar pada sore di hari pertama. Jika pada pemungutan suara di hari pertama tidak seorang pun yang terpilih, maka akan dilanjutkan pada hari berikutnya.
Jika tidak ada hasil yang diperoleh setelah tiga hari, maka proses konklaf ditangguhkan, untuk berdoa, bermeditasi, dan merefleksi diri. Hingga, akhirnya berkat Roh Kudus, Paus baru terpilih.
Dari 115 kardinal pemilih, lebih dari separuhnya berasal dari Eropa. Rinciannya, 60 kardinal berasal dari Eropa, 19 dari Amerika Latin, 14 dari Amerika Utara, 11 dari Afrika, 10 dari Asia, dan satu dari Oseania. Rata-rata, usia para kardinal pemilih adalah 71 tahun.
Berdasarkan catatan sejarah, terdapat delapan Konklaf yang digelar di abad ke-20, dan hanya tiga di antaranya berlangsung lebih dari tiga hari.
Konklaf terpanjang dalam 200 tahun terakhir, terjadi pada 1830-1831. Kala itu, konklaf berlangsung selama 50 hari, untuk total 83 suara yang dihasilkan dalam pemilihan Paus Gregory XVI.
Sementara, Konklaf terpendek di abad ke-20 terjadi pada 1939. Saat itu, Eugenio Pacelli terpilih sebagai Paus Pius XII. (*)