News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sabah Berdarah

Presiden Filipina Minta Konflik Sabah Diselesaikan dengan Dialog

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Filipina Benigno Aquino

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Presiden Filipina, Benigno Aquino, Minggu (17/3/2013), mengatakan perundingan adalah satu-satunya cara terbaik untuk menyelesaikan klaim kesultanan Filipina atas wilayah Malaysia di Sabah.

Berbicara di hadapan forum Akademi Militer Filipina, presiden mengkritik langkah para pengikut Sultan Sulu, Jamalul Kiram III, dengan melancarkan serangan dan menduduki Sabah, yang berujung puluhan orang tewas.

"Masalah hanya melahirkan lebih banyak masalah jika anda mencoba untuk menyelesaikannya dengan tergesa-gesa atau menggunakan kekuatan. Kita perlu melakukan diskusi yang lebih tulus dan mendalam jika kita ingin mencapai solusi yang tepat," ujarnya kepada lulusan taruna militer Filipina dikutip dari Channelnewsasia.com.

"Kita sudah tahu betapa rumitnya masalah ini. Apakah ia Perdana Menteri Malaysia begitu mudah setuju untuk melepaskan tanah yang begitu lama telah tunduk pada hukum mereka?." Aquino bertanya.

Diketahui lebih dari 200 pengikut Sultan Sulu, beberapa dari mereka bersenjata, memasuki wilayah Sabah dengan maksud untuk mengklaimnya.

Pasukan keamanan Malaysia segera melancarkan operasi penertiban, pada 5 Maret dan hingga kini sudah 61 penyusup serta delapan petugas polisi dan seorang prajurit tewas.

Pihak berwenang telah menangkap lebih dari 100 orang di Sabah karena dicurigai memiliki hubungan dengan para milisi.

Namun Agbimuddin Kiram, pemimpin para penyusup dan yang merupakan adik Sultan Sulu, Jamalul Kiram III, tidak ada di antara mereka yang ditangkap. (channelnewsasia.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini